11 Anak Muda dari Berbagai Daerah Ikuti Program Pertanian dan Pelatihan Sayur Mayur JHL Foundation


Peserta Program Pertanian dan Pelatihan Sayur Mayur JHL Foundation. (Foto: MerahPutih.com/Asropih)
MERAHPUTIH.COM - RASA ingin tahu anak muda di bidang pertanian cukup tinggi. Kawasan Praktik Pertanian Sayur Mayur JHL Merah Putih Kasih Foundation, Megamendung, Bogor, Jawa Barat hari ini Jumat (9/8) mendapat tamu 11 orang generasi milenial dari berbagai wilayah Indonesia.
Mereka berasal dari daerah Nias, Sumatra Utara; Sumba-Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT); dan Manado, Sulawesi Utara.
Tujuan belasan anak muda datang ke Kawasan Praktik Pertanian Sayur Mayur JHL Merah Putih Kasih Foundation ini untuk belajar lebih dalam perihal pertanian, peternakan dan perikanan. Dengan rincian peserta, 6 orang perempuan dan 5 orang laki-laki.
"Mereka akan berbagi tugas apa yang mereka ingin pelajari. Ada pertanian peternakan dan perikanan," kata Direktur Program Praktik Pertanian Sayur Mayur JHL Merah Putih Kasih Foundation, Johan S Sembiring kepada Merahputih.com.
Johan melanjutkan, mereka belajar pertanian selama 14 hari atau dua minggu, yang dimulai dari Rabu (7/8) hingga Selasa (20/8) mendatang.
"Sudah dua malam teman-teman dari Nias dari Sumba, Kupang dari Manado berjumlah 11 orang belajar pertanian, perternakan, perikanan," tuturnya.
Baca juga:
Kontribusi Yayasan JHL Merah Putih Kasih dan KSAD Maruli untuk Kembangkan Pertanian Indonesia
Johan menuturkan, ada beragam pertanian yang dapat dipelajari dari lokasi Praktik Pertanian Sayur Mayur JHL Merah Putih Kasih Foundation. Dari cara bertanam kembang kol, kol ungu, cabai, tomat, lobak, kangkung, bayam, sayur sawi hijau, sawi putih, serta lombok.
Tak hanya menanam, kata Johan, para peserta juga diajari bagaimana cara memanen yang baik.
Johan dengan suara tegasnya menerangkan, untuk perikanan dirinya beserta enam peserta lain akan lebih dulu datang ke Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kunjungan ke Soreang ini untuk belajar cara budidaya ikan nila.
Baca juga:
Fokus Cetak 1.000 Sarjana Pertanian, Founder JHL Foundation Kebut Pembangunan SMK
Lanjut dia, ada satu tempat di daerah Soreang yang warganya pandai dalam beternak ikan Nila. Sudah teruji, dengan memelihara ikan nila selama 3 bulan bisa menghasikan berat 600 gram.
"Hari Senin kita juga berangkatkan tiga orang ke Soreang, Bandung. Kalau kita berangkatkan hari Senin, maka hari Selasa atau hari Rabu alat itu sudah kita datangkan dari Bandung supaya dipraktikkan di sini," urainya.
"Nanti lagi 3 orang yang lain kita berangkatkan lagi supaya jumlahnya jadi 6 orang sudah dapat pelatihan langsung yang ahlinya dan nanti mereka yang akan ajarkan kawan-kawannya di kawasan Praktik Pertanian Sayur Mayur JHL Merah Putih Kasih Foundation," sambungnya.
Ia berharap, dengan ilmu yang didapat dari pelatihan pertanian dua minggu ini bisa diterapkan di kampung halaman. Sehingga kepandaiannya dalam bertani dapat ditularkan kepada masyarakat luas.
Baca juga:
Founder JHL Foundation, Jerry Hermawan Lo: 5 Pilar Menuju Kemandirian dan Kedaulatan Pangan
Sementara itu, peserta Pertanian dan Pelatihan Sayur Mayur JHL Merah Putih Kasih Foundation yang berasal dari Sumba NTT, Irwanto Lende, 24, mengaku senang bisa menimba ilmu soal pertanian. Pasalnya, ada beragam sayur-sayuran yang dapat dipelajarinya.
Irwanto menegaskan ada enam orang dari daerah Sumba yang ikut dalam program Praktik Pertanian Sayur Mayur JHL Merah Putih Kasih Foundation. "Ada enam orang dari Sumba tiba di sini (kawasan Praktik Pertanian Sayur Mayur JHL Merah Putih Kasih Foundation) hari Rabu. Biaya semua gratis," tuturnya.
Sementara itu, Founder Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation), Jerry Hermawan Lo menegaskan ia sangat fokus pada swasembada pangan. Pasalnya, sumber daya alam yang dimiliki Indonesia cukup melimpah dan tanahnya terbilang subur.
Menurutnya, ada lima hal yang diperlukan agar Indonesia bisa semakin kuat dalam pengelolaan swasembada pangan. Hal pertama ialah sumber daya alam. Dalam hal ini Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah.
Kedua yakni infrastruktur. "Sejak kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur sudah sangat luar biasa. Jadi pengangkutan hasil alam dari desa menuju kota sudah jauh lebih baik," ujarnya.
Ketiga ialah penegakan hukum. Menurut Jerry, penegakan hukum di Indonesia sudah berjalan baik. Hal yang keempat ialah sumber daya manusia (SDM). Dalam hal inilah Jerry ingin memperbanyak SDM yang bisa mengelola kekayaan alam dengan program 1.000 sarjana pertanian.
Hal yang tak kalah penitng yakni peran serta investor. Kata dia, investor benar-benar sangat dibutuhkan. Dia berharap banyak pengusaha yang tertarik untuk membantu mengelola lahan-lahan yang ada di penjuru daerah.
Dengan begitu, masyarakat di daerah memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan dari pemanfaatan lahan di bidang pertanian dan perkebunan. "Sudah banyak pengusaha yang menghubungi saya dan tertarik untuk ikut serta dalam program mencetak 1.000 sarjana pertanian. Beberapa pengusaha bahkan ingin lahan mereka dikelola untuk bisa mendukung program ini," kata dia.(Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Beri Kuliah Umum 'Masa Depan Pertanian' di Hadapan Mahasiswa USU, Jerry Hermawan Lo Fokus Pengembangan SDA Indonesia

Dukung Program Swasembada Pangan, Jerry Hermawan Lo Bersama TNI AD Panen Raya

Bersama TNI AD, Jerry Hermawan Lo Bangunkan Lahan Tidur 4 Tahun, Produksi Bisa Meningkat 4 Kali Lipat

Beasiswa JHL Foundation Atasi Keterbatasan Biaya Siswa Berprestasi

JHL Foundation Salurkan Beasiswa ke 10 Pemenang Olimpiade Pertanian Indonesia

JHL Foundation Dukung Pajak Banten bersama PERDAMI dan HBT Gelar Baksos Operasi Katarak Gratis

Jerry Hermawan Lo Berikan Beasiswa Pada 90 Mahasiswa Pertanian Unila: Tahun Depan Kita Kasih 100 Lagi

Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo Berikan Beasiswa pada 90 Mahasiswa Pertanian Unila

JHL Foundation Berikan Mobil Ambulance ke Yayasan Lentera Bersinar Indonesia

JHL Foundation Berikan Bantuan Mobil Ambulance ke Yayasan Lentera Bersinar Indonesia
