100 Ahli Dilibatkan, Penulisan Sejarah Indonesia Versi Teranyar Rampung di Agustus 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (tengah) dalam sesi wawancara usai meluncurkan program Dana Indonesiana di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Senin (5/5/2025). ANTARA/Sinta Ambar
MerahPutih.com - Kompendium sejarah Indonesia yang saat ini digunakan sebagai rujukan untuk pembelajaran dan lainnya diterbitkan pada 2012, sebelumnya tahun 1980-an, Sejarah Nasional Indonesia. Hal ini menjadikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon ingin melakukan revisi.
Jika nantinya rampung, buku sejarah Indonesia versi teranyar itu akan menjadi semacam buku sejarah resmi Indonesia, dan bakal menjadi acuan buku sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menargetkan penulisan sejarah Indonesia versi terbaru rampung pada Agustus 2025 bertepatan dengan HUT ke-80 RI yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus.
Fadli Zon optimistis target itu tercapai mengingat proyek penulisan sejarah itu dikerjakan oleh lebih dari 100 ahli sejarah dari berbagai universitas di Indonesia.
"Sekarang baru dalam proses, yang menuliskan ini para sejarawan. Tahun ini (rencananya diluncurkan, red.), (saat) 80 tahun Indonesia merdeka,” kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5).
Fadli menjelaskan, proyek penulisan sejarah versi terbaru itu dikerjakan 100 lebih sejarawan dan para ahli dari berbagai universitas di Indonesia.
Dia melanjutkan untuk bagian-bagian yang direvisi, ditambahkan, ataupun diluruskan pun mengikuti hasil kajian para ahli, dan buku-buku sejarah Indonesia yang dituliskan sebelumnya.
"Kami akan update dan menambah beberapa jilid tentu mendasarkan kepada buku-buku yang sudah ada. Kami melibatkan lebih dari 100 sejarawan dari semua perguruan tinggi, dari banyak perguruan tinggi yang memang sejarawan, yang ahli di bidangnya untuk punya kompetensi menulis, dan juga editing (menyunting, red.) di dalam buku itu,” kata Fadli Zon.
Ia menegaskan, ada banyak temuan-temuan, termasuk dari periode prasejarah, dan ada juga penambahan-penambahan catatan sejarah dari pemerintahan-pemerintahan yang lalu.
"Semua perlu di-update, kami update. Misalnya, periode terakhir (dalam versi sejarah saat ini, red.) itu periode sebelum Pak SBY. Kalau nggak salah. Nanti, tentu ditambahkan,” kata Menteri Kebudayaan. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
24 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Sejarah dan Peristiwa Penting yang Wajib Diketahui
Menteri Budaya Janji Seleksi Penerima Gelar Pahlawan Bakal Lebih Ketat dan Cepat
22 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Makna Hari Santri Nasional dan Peringatan Dunia Lainnya
20 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Lengkap dan Maknanya
19 Oktober Memperingati Hari Apa? Dari Tragedi Bintaro hingga Hari Kemanusiaan!
18 Oktober Memperingati Hari Apa? Banyak Orang yang Nggak Tahu!
17 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Catatan Penting yang Perlu Diketahui
15 Oktober Memperingati Hari Apa? Duh, Deretan Momen Ini Penting Banget!
Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
Ukir Sejarah, Tanjung Verde Lolos ke Piala Dunia 2026 untuk Pertama Kalinya