10 Sanggar di Berbagai Wilayah Indonesia Terima Pembinaan oleh Galeri Indonesia Kaya


Galeri Indonesia Kaya rayakan ulang tahun ke-10
MERAYAKAN hari jadi ke-10 atau #GIK1Dekade pada 10 Oktober 2023, Galeri Indonesia Kaya menggelar program ‘#GIK1Dekade: Kado Untuk Sanggar’. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk membuka kesempatan bagi sanggar dari berbagai wilayah di Indonesia demi memperoleh dana pembinaan sebesar Rp 50 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan seni yang dijalankan.
“Program ini diadakan dengan tujuan memberikan dorongan kepada seniman muda untuk terus berkembang dan mewujudkan potensi mereka dalam dunia seni tari Indonesia,” ungkap Program Director Galeri Indonesia Kaya Renitasari Adrian dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Minggu (17/12).
Baca juga:
View this post on Instagram
Sejak dimulai pada 22 Oktober sampai 12 November 2023, terdapat partisipasi luar biasa dari sanggar-sanggar di seluruh Tanah Air. Dari ratusan pendaftar, sebanyak 100 sanggar dipilih untuk maju ke tahap selanjutnya.
“Setelah mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, terpilih 10 sanggar yang kami rasa berhak mendapatkan pembinaan dan pendanaan masing-masing sebesar Rp 50 juta guna mengembangkan kebutuhan sarana dan prasarana dari masing-masing sanggar,” lanjut Adrian.
Baca juga:
Solidaritas Musisi Indonesia untuk Gaza, Mulai dari Merchandise hingga Konser Amal

Pembinaan dan pendanaan ini diharapkan dapat menjadi peluang berharga bagi sanggar-sanggar terpilih untuk mengembangkan kreativitas mereka, menyajikan karya-karya yang inovatif, dan memberikan kontribusi berarti bagi dunia seni tari di Indonesia. Galeri Indonesia Kaya berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan seni dan budaya di Tanah Air melalui berbagai inisiatif yang mendukung para seniman muda.
Berikut adalah nama dari 10 sanggar dari berbagai wilayah di Indonesia yang berhasil memperoleh pembinaan dan pendanaan sebesar Rp 50 juta dari Galeri Indonesia Kaya:
1. Bliran Sina Watublapi dari Sikka, Nusa Tenggara Timur.
2. Indonesia Art Movement dari Jayapura, Papua.
3. Padepokan Seni Alang - Alang Kumitir dari Banyuwangi, Jawa Timur.
4. Padepokan Seni Mangundharma dari Malang, Jawa Timur.
5. Sanggar Bengkel Seni Baskara dari Ternate, Maluku Utara.
6. Sanggar KOMANDAN (Komunitas Anak Dayak Ma’anyan) dari Tamiang Layang, Kab. Barito Timur, Kalimantan Tengah.
7. Sanggar Seni Pelita Budaya dari Belitung, Bangka Belitung.
8. Sanggar Seni Rasi dari Kota Jambi, Jambi.
9. Sanggar Uyah Lengis Langgo dari Bangli, Bali.
10. Svadara Warna Indonesia dari Jakarta Selatan, DKI Jakarta. (far)
Baca juga:
Galeri Indonesia Kaya Tampilkan Drama 'Karaeng Pattingalloang'
Bagikan
Berita Terkait
Berkiprah di Korea, Miyu Pranoto Harumkan Nama Indonesia Lewat Dunia Tari

Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun

Selama 24 Jam 1.500 Orang Menari di Solo, Ada Perwakilan Dari Thailand dan Malaysia

Tari Ma'randing dari Sulawesi Selatan, Prosesi Pengantar Menuju Pemulasaraan

Etoile Dnace Center Persembahkan 'Full Length Ballet - Le Corsaire Jakarta' Karya Lisa Macuja Elizalde, Pertunjukan Digelar 2 Hari
Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Unjuk Gigi di Galeri Indonesia Kaya

Tari Lenso dari Maluku, Seni Peninggalan Penjajah sebagai Perekat Persaudaraan

Tari 'Tolire Ma Jojoho' Memukau Para Pengunjung Galeri Indonesia Kaya

Tidi lo Polopalo, Seni Tari Sarat Makna dari Gorontalo
