1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan


Ilustrasi - Warga Gaza saat antre air bersih di kamp pengungsian. ANTARA/Anadolu/py.
MerahPutih.com - Militer Israel berencana untuk menduduki Kota Gaza, menjanjikan serangan besar-besaran dan pemindahan penduduk.
Selama ini serangan militer ini telah menghancurkan telah menewaskan hampir 62.700 warga Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Militer Israel berencana untuk menduduki Kota Gaza, menjanjikan serangan besar-besaran dan pemindahan penduduk.
Selama ini serangan militer ini telah menghancurkan telah menewaskan hampir 62.700 warga Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Baca juga:
Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan
Otoritas Gaza pada memperingatkan bahwa relokasi 1,3 juta warga sipil dari wilayah utara ke selatan Jalur Gaza hampir mustahil dilakukan.
“Provinsi-provinsi di Gaza selatan tidak dapat menampung 1,3 juta orang yang dipaksa mengungsi dari Kota Gaza,” kata pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza, Minggu (24/8).
Peringatan ini muncul di tengah persiapan militer Israel untuk menduduki Kota Gaza dan memaksa warga untuk mengungsi ke selatan.
Menurut kesaksian warga, militer Israel telah menghancurkan seluruh kawasan permukiman di Kota Gaza dan memerintahkan penduduk untuk mengungsi ke arah selatan.
Kantor tersebut menyatakan bahwa sejak Israel mengizinkan masuknya tenda dan perlengkapan tempat tinggal, baru sekitar 10.000 tenda yang berhasil masuk ke Gaza.
Jumlah tersebut hanya sekitar empat persen dari total kebutuhan sebanyak 250.000 tenda dan karavan.
"Angka ini mencerminkan manipulasi dan penundaan dalam merespons kebutuhan kemanusiaan yang mendesak,” katanya.
Kantor media Gaza juga menyatakan bahwa saat ini tidak ada tenda atau perlengkapan tempat tinggal yang tersedia di titik-titik perbatasan, karena pembatasan yang rumit yang diberlakukan Israel terhadap organisasi bantuan internasional, yang memperburuk penderitaan ratusan ribu pengungsi.
“Pada saat yang sama, tidak ada wilayah aman untuk relokasi di Gaza selatan, karena hampir 77 persen wilayah dikuasai oleh militer Israel, sehingga hampir mustahil untuk melakukan pengungsian baru dan membahayakan nyawa warga yang terpaksa melarikan diri,” lanjut pernyataan itu.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Presiden Prabowo Disambut Presiden Sisi Saat Tiba di KTT Akhiri Perang di Gaza

Wakil Ketua MPR Dukung Pemerintah Siapkan Tentara Perdamaian ke Gaza

Hamas Bebaskan 20 Sandera Hidup, Tepati Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Ribuan Orang Kembali ke Rumah di Jalur Gaza, Pasukan AS Pantau Pelaksanaan Gencatan Sejata

Israel Nantikan Pembebasan Seluruh Sandera dari Gaza, Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata

Gencatan Senjata dengan Hamas Dikhawatirkan hanya Perjanjian Semu, DPR RI Sebut Israel Selalu Mengkhianati Perjanjian

Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza

Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Ribuan Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza

DPR Sebut Serangan Israel Rusak Kepercayaan Proses Gencatan Senjata di Gaza

PBB Puji Peran AS, Qatar, Mesir, dan Turkiye di Balik Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas
