1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan

Ilustrasi - Warga Gaza saat antre air bersih di kamp pengungsian. ANTARA/Anadolu/py.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Militer Israel berencana untuk menduduki Kota Gaza, menjanjikan serangan besar-besaran dan pemindahan penduduk.

Selama ini serangan militer ini telah menghancurkan telah menewaskan hampir 62.700 warga Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Militer Israel berencana untuk menduduki Kota Gaza, menjanjikan serangan besar-besaran dan pemindahan penduduk.

Selama ini serangan militer ini telah menghancurkan telah menewaskan hampir 62.700 warga Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Baca juga:

Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan

Otoritas Gaza pada memperingatkan bahwa relokasi 1,3 juta warga sipil dari wilayah utara ke selatan Jalur Gaza hampir mustahil dilakukan.

“Provinsi-provinsi di Gaza selatan tidak dapat menampung 1,3 juta orang yang dipaksa mengungsi dari Kota Gaza,” kata pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza, Minggu (24/8).

Peringatan ini muncul di tengah persiapan militer Israel untuk menduduki Kota Gaza dan memaksa warga untuk mengungsi ke selatan.

Menurut kesaksian warga, militer Israel telah menghancurkan seluruh kawasan permukiman di Kota Gaza dan memerintahkan penduduk untuk mengungsi ke arah selatan.

Kantor tersebut menyatakan bahwa sejak Israel mengizinkan masuknya tenda dan perlengkapan tempat tinggal, baru sekitar 10.000 tenda yang berhasil masuk ke Gaza.

Jumlah tersebut hanya sekitar empat persen dari total kebutuhan sebanyak 250.000 tenda dan karavan.


"Angka ini mencerminkan manipulasi dan penundaan dalam merespons kebutuhan kemanusiaan yang mendesak,” katanya.

Kantor media Gaza juga menyatakan bahwa saat ini tidak ada tenda atau perlengkapan tempat tinggal yang tersedia di titik-titik perbatasan, karena pembatasan yang rumit yang diberlakukan Israel terhadap organisasi bantuan internasional, yang memperburuk penderitaan ratusan ribu pengungsi.

“Pada saat yang sama, tidak ada wilayah aman untuk relokasi di Gaza selatan, karena hampir 77 persen wilayah dikuasai oleh militer Israel, sehingga hampir mustahil untuk melakukan pengungsian baru dan membahayakan nyawa warga yang terpaksa melarikan diri,” lanjut pernyataan itu.

#Gaza #Israel #Perang
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Disambut Presiden Sisi Saat Tiba di KTT Akhiri Perang di Gaza
Diundangnya Presiden Prabowo pada KTT Sharm El-Sheih menunjukkan peran penting Indonesia dalam mendorong terciptanya perdamaian di kawasan Timur Tengah, khususnya konflik Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
Presiden Prabowo Disambut Presiden Sisi Saat Tiba di KTT Akhiri Perang di Gaza
Indonesia
Wakil Ketua MPR Dukung Pemerintah Siapkan Tentara Perdamaian ke Gaza
Wacana pengiriman pasukan perdamaian itu sesuai dengan konstitusi negara yang mengamanatkan Republik Indonesia untuk menciptakan perdamaian dunia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
Wakil Ketua MPR Dukung Pemerintah Siapkan Tentara Perdamaian ke Gaza
Dunia
Hamas Bebaskan 20 Sandera Hidup, Tepati Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Tujuh sandera pertama dibebaskan pada Senin pagi, sedangkan 13 lainnya dilepaskan beberapa jam kemudian.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Hamas Bebaskan 20 Sandera Hidup, Tepati Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Dunia
Ribuan Orang Kembali ke Rumah di Jalur Gaza, Pasukan AS Pantau Pelaksanaan Gencatan Sejata
Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan pada Sabtu bahwa lebih dari 5.000 misi, termasuk operasi kemanusiaan, kesehatan, penyelamatan, dan bantuan, telah dilaksanakan dalam 24 jam terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
Ribuan Orang Kembali ke Rumah di Jalur Gaza, Pasukan AS Pantau Pelaksanaan Gencatan Sejata
Dunia
Israel Nantikan Pembebasan Seluruh Sandera dari Gaza, Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata
Hamas dilaporkan menekan agar pemimpin populer Palestina, Marwan Barghouti, juga masuk daftar pembebasan.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
 Israel Nantikan Pembebasan Seluruh Sandera dari Gaza, Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata
Indonesia
Gencatan Senjata dengan Hamas Dikhawatirkan hanya Perjanjian Semu, DPR RI Sebut Israel Selalu Mengkhianati Perjanjian
Terakhir, Israel menyerang Doha, Qatar, menargetkan negosiator Hamas yang sedang bernegosiasi untuk gencatan senjata dan mewujudkan perdamaian.
Dwi Astarini - Minggu, 12 Oktober 2025
Gencatan Senjata dengan Hamas Dikhawatirkan hanya Perjanjian Semu, DPR RI Sebut Israel Selalu Mengkhianati Perjanjian
Indonesia
Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza
Mendorong pemerintah Indonesia untuk ikut mengawal implementasi kesepakatan tersebut agar berjalan sesuai prinsip keadilan dan kemanusiaan. ?
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza
Dunia
Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Ribuan Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza
Gencatan senjata kini sudah berlaku. Ribuan pengungsi Palestina pun sudah kembali pulang ke Gaza.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Ribuan Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza
Indonesia
DPR Sebut Serangan Israel Rusak Kepercayaan Proses Gencatan Senjata di Gaza
Serangan tersebut menunjukkan lemahnya komitmen terhadap proses gencatan senjata
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 11 Oktober 2025
DPR Sebut Serangan Israel Rusak Kepercayaan Proses Gencatan Senjata di Gaza
Dunia
PBB Puji Peran AS, Qatar, Mesir, dan Turkiye di Balik Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas
PBB juga meminta komitmen Israel dan Hamas untuk melaksanakan poin-poin gencatan senjata untuk mewujudkan perdamaian di kawasan Gaza.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
PBB Puji Peran AS, Qatar, Mesir, dan Turkiye di Balik Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas
Bagikan