Wisman Tiongkok Anjlok, Pariwisata Indonesia Rugi Hampir US$ 3 Miliar

Kamis, 13 Februari 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Pemerintah mencatat potensi kerugian di sektor pariwisata akibat berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok ke Indonesia mencapai 2,8 miliar dolar AS dalam setahun.

Selama ini wisman asal Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia rata-rata mencapai 2 juta orang/tahun.

“Average spending per arrival (rata-rata pengeluaran perkunjungan) wisatawan Tiongkok 1.400 dolar AS, dengan jumlah dua juta wisman dan nilai tukar dolar Rp14.000/dolar maka potensi kehilangannya mencapai 2,8 miliar dolar AS,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (13/2).

Baca Juga:

Pemerintah Daerah Natuna Minta Wisatawan Tetap Berkunjung

Angka itu, hanya merupakan dampak langsung yang dirasakan sektor pariwisata akibat berkurangnya kunjungan wisman asal Tiongkok.

“Itu belum termasuk dari menurunnya tren perjalanan masyarakat dari negara lain,” beber dia, dikutip Antara.

Mewabahnya Virus Corona dalam beberapa waktu terakhir mendorong banyak negara, termasuk Indonesia, menerbitkan kebijakan penghentian sementara bebas visa dan larangan pendatang atau penerbangan dari dan ke Tiongkok.

Foto yang diunggah ke media sosial pada 25 Januari 2020 oleh Rumah Sakit Pusat Wuhan menunjukkan staf medis merawat pasien, di Wuhan, China. ANTARA/REUTERS/Weibo/aa. (via REUTERS/Social Media)
Foto yang diunggah ke media sosial pada 25 Januari 2020 oleh Rumah Sakit Pusat Wuhan menunjukkan staf medis merawat pasien, di Wuhan, China. ANTARA/REUTERS/Weibo/aa. (via REUTERS/Social Media)

Hal itu merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk melindungi warga negaranya dari risiko tertular Virus Corona. Sektor pariwisata pun menjadi salah satu sektor yang tak terelakkan dari dampak kebijakan tersebut.

“Dari beberapa hub besar masuk ke Indonesia juga ada tren menurun seperti Changi, Singapura, dan Hong Kong,” katanya.

Wishnutama menegaskan catatan kerugian hingga 2,8 miliar dolar AS tersebut hanya menghitung dampak kerugian dari pos wisman Tiongkok dalam setahun dan belum memperhitungkan penurunan kunjungan dari hub lain, termasuk Singapura atau Hong Kong yang juga terdampak.

“Jadi jika dirata-ratakan setahun bisa jauh lebih besar dari 2,8 miliar dolar AS,” singkatnya.

Wisman Tiongkok di Bali. Foto: travelplusindonesia

Perhitungan diasumsikan dalam waktu setahun karena pihaknya belum dapat memprediksikan sampai kapan dampak wabah Virus Corona berakhir. Di samping itu periode Februari-April dalam setiap tahunnya juga merupakan masa booking sehingga diperkirakan juga akan berdampak pada kunjungan wisman periode liburan musim panas pada Juni-Juli-Agustus.

“Februari-April masa puncaknya booking untuk liburan musim panas. Jadi walaupun misalnya Virus Corona bisa teratasi hingga April misalnya, dampaknya akan tetap terasakan hingga ke liburan musim panas,” tutup dia. (*)

Baca Juga:

Dampak Virus Corona Tidak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan Ke Jawa Tengah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan