Waspada, Kasus DBD di Kota Yogyakarta Meningkat

Kamis, 24 Maret 2022 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Yogyakarta mengalami peningkatan sepanjang awal 2022 ini.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mencatat sejak Januari hingga Maret ada 54 kasus DBD di Kota Gudeg. Sementara sepanjang tahun lalu, dijumpai total 94 kasus, di mana satu pasien meninggal dunia.

Baca Juga

Jalani Isoman 15 Hari, Gibran Mengaku Positif COVID-19 Sekaligus DBD

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu menuturkan intensitas hujan yang tinggi sejak awal tahun diperkirakan menjadi penyebab tingginya kasus DBD ini.

"Curah hujan tinggi. Ditambah warga mulai malas menggulirkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di sekitaran lingkungannya. Karena jika ada tempat-tempat (perindukan) yang ngga pernah dibersihkan, maka otomatis nyamuknya pun menjadi banyak," urai Endang di Yogyakarta, Kamis (24/03).

Ia merinci jumlah kasus DB pada Januari ada 41 kasus, kemudian Februari 12 kasus, dan Maret 1 kasus.

Baca Juga

Sepanjang 2021, 5 Warga Solo Meninggal karena DBD

Lebih lanjut, Endang menyampaikan, program nyamuk ber-wolbachia hingga kini masih bergulir di Kota Yogyakarta dan dinilai ampuh untuk menekan angka DBD .

Bahkan, katanya, saat ini program tersebut semakin diperluas, dan mulai dilaksanakan di seluruh kemantren di kota pelajar.

Pihaknya juga menggiatkan kembali sosialisasi di pemukiman penduduk, supaya lebih memperhatikan faktor kebersihan lingkungan dna pemberantasan sarang nyamuk.

"WMP (World Mosquito Program) juga masih melakukan pemantauan, dengan mengambil sample-sample nyamuk, apakah masih ber-wolbachia, atau tidak. Nah, sementara, sekitar 80 persen itu masih ber-wolbachia," pungkasnya. (Patricia Vicka/Yogyakarta)

Baca Juga

PSI Minta Anies Turun Langsung Tinjau Kenaikan Angka DBD

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan