Waspada! Gunung Semeru Erupsi, Masyarakat Diminta Jauhi Zona Rawan Bencana
Rabu, 16 April 2025 -
Merahputih.com - Gunung Semeru, yang menjulang setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada Rabu (16/4) pagi.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru hari ini pukul 07.28 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian.
Sigit melaporkan bahwa kolom abu berwarna putih hingga kelabu terlihat membumbung tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini tercatat oleh seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berlangsung selama 123 detik.
Baca juga:
Kamis Pagi, Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan hingga 900 Meter
Menurut catatan petugas pengamat, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini telah mengalami lima kali erupsi pada hari yang sama, 16 April 2025. Rangkaian erupsi dimulai pada pukul 00.54 WIB, diikuti pada pukul 01.55 WIB, 05.11 WIB, 05.57 WIB, dan terakhir pada pukul 07.28 WIB.
Tinggi kolom letusan bervariasi antara 500 hingga 1.000 meter di atas puncak, dan arah penyebaran abu dipengaruhi oleh arah angin, yaitu ke barat daya, utara, dan timur laut. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi mengingat status Gunung Semeru yang masih berada pada level Waspada (Level II).
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang aliran Besuk Kobokan hingga jarak 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Lebih lanjut, di luar zona berbahaya tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
Area ini berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga mencapai 13 kilometer dari puncak.
Baca juga:
"Masyarakat juga harus menghindari aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena risiko lontaran batu pijar," tegas petugas tersebut.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan yang dapat terjadi di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil anak sungai Besuk Kobokan.