Vampir Memang Penderita Kelainan Darah

Selasa, 31 Oktober 2017 - P Suryo R

VAMPIR, penyihir, zombie, werewolf atau karakter menyeramkan lainnya bila ditinjau dari dunia medis, ternyata mereka semua mengalami gangguan kesehatan.

Merujuk pada karakter masing-masing mahluk menyeramkan dalam film horor itu, dunia medis pun mengadakan investigasi. Ternyata karakter-karakter itu harus mendatangi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.


Vampir

Vampir menurut peneliti medis adalah orang yang mengalami gangguan pada darahnya. Dalam dunia medis disebut dengan erithropoietik protoporfiria (EPP). EPP merupakan kondisi dimana tubuh tak mampu memproduksi heme yang merupakan komponen penting dalam darah. Heme adalah zat yang membuat darah berwarna merah.

Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami anemia hebat dengan gejala kulit pucat dan kelelahan amat sangat. Orang yang menderita EPP sangat sensitif terhadap sinar ultra violet (UV). Bila terkena sinar UV, kulitnya akan memerah. Persis seperti vampir ya?

Pengobatannya adalah transfusi darah dan menghindar dari sinar matahari. Menurut peneliti di Children's Hospital di Boston hal ini terjadi karena mutasi genetika.


Penyihir

Begitu juga dengan delapan perempuan yang dianggap penyihir di Salem yang dihukum mati pada tahun 1692. Ke 8 orang itu memiliki persamaan gejala seperti halusinasi, kebutaan sementara, rasa terbakar dan marah.

Kalau dikaji pada zaman sekarang itu merupakan gejala dari ergostisme, keadaan karena keracunan makanan yang disebabkan oleh ergot yang membuat penderitanya pusing, muntah, diare dan jari dan tumitnya mengalami gangren. Biasanya didapat dari jamur yang berkembang pada gandum dan yang sejenisnya.

Menurut Secret of the Dead serial di PBS menyebutkan di tahun sebelumnya gandum hitam melimpah. Setahun sebelum pengadilan penyihir itu, warga Salem mengonsumsi gandum hitam. Kemudian gejala itu muncul dan ke permukaan di tahun 1692 yang menyeret 8 perempuan itu dengan tuduhan penyihir.

Werewolves

Mahluk berbulu lebat ini bisa jadi sebenarnya orang yang mengalami hipertrichosis. Penderitanya biasanya mengalami pertumbuhan rambut atau bulu lebih dari normal. Hipertrichosis atau yang kerap disebut dalam bahasa ilmiah sindrom werewolves bisa terjadi karena bawaan lahir yang disebut hipertrichosis kongenital. Dapat pula muncul setelah seseorang menjadi dewasa atau disebut hipertrichosis lanjutan yang disebabkan oleh efek samping pengobatan, penyimpangan hormon, gangguan makan atau kekurangan gizi.


Zombi

Zombi bisa jadi adalah proyeksi ketakutan manusia terhadap penyakit rabies, hal ini diungkapkan dalam buku Mocia Murphy dan Bill Wasik yang berjudul Rabid: A Cultural History of the World’s Most Diabolical Virus.

Orang yang digigit hewan yang membawa bakteri rabies biasanya menunjukan tanda kebingungan, agitasi, hiperaktif dan terkadang sebagian lumpuh. Rabies juga membuat orang yang terkena meneteskan air liurnya dalam jumlah banyak.


Penampakan

Banyak orang yang menyebut dirinya melihat penampakan mahluk gaib. Namun dalam pakar ilmuwan di barat menyebutnya merupakan halusinasi akibat gangguan tidur.

Seperti yang disampaikan di laman The Atlantic oleh Christopher French, profesor psikologi dari Anomalistic Psychology Research Unit, University of London, mengatakan bahwa kondisi pada seseorang yang mengalami gangguan tidur dapat memunculkan halusinasi. Hal inilah yang kemudian disalahartikan sebagai pengalaman paranormal.

Jadi seseorang berada dalam kondisi dimana otak tetap terjaga namun tubuh tak bergerak. Clete Kushida dari Stanford Sleep Medicine Center, menjelaskan kondisi tersebut membuat seseorang berhalusinasi. Padahal dalam keadaan sebenarnya bisa saja pada waktu itu orang tersebut mendengar sesuatu, kulit merasakan benda tertentu, melihat sesuatu, atau merasakan ada orang di dekatnya. (psr)

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan