Usai Aksi 112, Peci dan Celana Katung Laku Keras
Sabtu, 11 Februari 2017 -
Aksi 112 membawa berkah bagi para pedagang peci dan celana katung. Ribuan jemaah yang menghadiri aksi 112 ramai-ramai membeli pakaian gamis yang dijual sekitar Tugu Tani dan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan merahputih.com, sejumlah pedagang menjajakan peci dan celana katung di sepanjang Tugu Tani, Sabtu (11/2) diserbu pembeli. Meski berjualan tidak pada tempatnya, pedagang mengaku hanya memanfaatkan momentum untuk meraup rupiah.
Hasilnya, peci dan celana katung laris manis diminati. Hasna, pedagang peci mengaku baru saja membuka lapak di bahu jalan tersebut. "Sekitar pukul 10.00 WIB," singkatnya.
Kendati baru dibuka, sejumlah pembeli mulai merangsek mendekati lapaknya. Bertanya, melihat dan memilih, kemudian membeli.
Hilir mudiknya jemaah aksi 112 menjadi pasar bagi Hasna. Massa aksi yang melewati jalur di sekitar sana akan berpapasan dengan lapak pakaian yang digelar Hasna.

"Kalau yang lewat sini pasti ketemu, kan dipinggir jalan. Ada yang cuma lihat doang. Beli juga banyak," katanya.
Harga peci yang ditawarkan Hasna juga terbilang murah hanya sekira Rp5000, sementara celana katung di bandrol Rp30-50 ribu.
"Rejeki-rejekian sih. Kadang 200000. Kalau lagi ramai begini pendapatan bisa sampai 500 ribu," ungkapnya.
Menjelang siang, Hasna mengatakan akan segera menutup lapak, sebab massa aksi 112 mulai kembali ke titik kumpul atau titik kembali.Namun, perjuangan Hasna untuk menjajakan peci dan celana tidak berhenti seiring bubarnya massa aksi.
"Buka, kalau ada pengajian atau tausiah besar. Sering buka lapak," pungkasnya.