Universal Music Group Protes Serangan Rusia Terhadap Ukraina
Rabu, 09 Maret 2022 -
SETELAH perusahaan musik terbesar Spotify, Universal Music Group ikut memprotes serangan Rusia terhadap Ukraina. Mereka menghentikan semua operasi di Rusia dan menutup kantornya di sana.
"Kami mendesak diakhirinya kekerasan di Ukraina sesegera mungkin," kata Universal Music dalam pernyataannya seperti dilansir dari Reuters, Rabu (9/3).
Baca juga:
Penjelasan Gekrafs Soal Brand Indonesia di Paris Fashion Week
Di waktu yang sama Universal Music juga mengumumkan akan mendukung para pengungsi yang menjadi korban atas konflik dua negara itu. Universal Music akan memberikan keperluan yang dibutuhkan korban dan logistik.
"Kami mematuhi sanksi internasional dan, bersama dengan karyawan dan artis kami, kami bekerja dengan kelompok-kelompok dari berbagai negara (termasuk AS, Inggris, Polandia, Slovakia, Jerman, Republik Ceko, dan Hongaria) mendukung upaya bantuan kemanusiaan untuk membawa bantuan mendesak kepada para pengungsi di wilayah tersebut," ucap Universal Music.

Penutupan layanan dan operasi Universal Music di Rusia sangat berdampak. Apalagi Rusia adalah salah satu pasar yang berkembang dan menjanjikan untuk industri musik global.
Hal itu terlihat dengan layanan streaming seperti Apple Music dan Spotify menarik jutaan pelanggan di tempat yang dulu didominasi oleh pembajakan.
Rusia berada pada peringkat di antara 20 pasar global teratas. Menurut Federasi Internasional Industri Fonografi, tercatat penjualan musik di Rusia mencapai USD199 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun pada 2020, dengan tingkat pertumbuhan 30 persen. (Yni)
Baca juga:
Mengusung Nuansa EDM, Tasha Bouslama Hadirkan Single 'Ku Ingin'