Penjelasan Gekrafs Soal Brand Indonesia di Paris Fashion Week


Ifan Seventeen selaku Ketua Gekrafs. (Foto: Instagram/ifanseventeen)
BELAKANGAN ini ramai perbincangan soal brand Indonesia yang beramai-ramai terbang ke Paris karena menjadi bagian dari Paris Fashion Week. Menanggapi isu yang beredar, Ketua Bakominfo Gekrafs Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen pun angkat bicara.
"Paris Fashion Week kenapa pada ramai-ramai? Apa benar Gekrafs dan Kemenpar bisa sampai se-enggak ngerti tentang ini? ujarnya dalam pembukaan video di Instagram resminya, Selasa (8/3).
Ifan pun memberikan penjelasan bahwa Paris Fashion Week (PFW) adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Federation de la Haute Couture et de la Mode (FHCM). Karena PFW merupakan ajang fesyen terbesar di dunia, maka ribuan orang berangkat ke Paris untuk menghadiri perhelatan akbar tersebut.
Penyelenggara lain pun banyak yang menggelar acara peragaan busana di sekitar PFW, namun ini diluar dari FHCM itu sendiri.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
"Jadi sebenarnya perancang dan juga brand yang tampil di Paris Fashion Week yang diselenggarakan oleh FHCM banyak persyaratan dan juga kurasi. Karena banyaknya para antusias dan para pencinta fesyen dari seluruh penjuru dunia yang berangkat ke Paris, maka di sekitaran event Paris Fashion Week itu banyak banget event-event fashion show juga," lanjutnya.
Gekrafs dan Kemenpar pun mengajak brand yang kompeten untuk berangkat ke Paris dan mereka kemudian menggandeng merek non desain.
"Dan di tahun ini, Gekrafs juga Kemenpar itu mengajak brand-brand yang memang menurut kami kompeten untuk berangkat ke sana. Jadi brand-brand yang non-desain bisa berkolaborasi dengan para perancang untuk diberangkatkan ke sana," kata Ifan.
Di sana, Ifan menegaskan bahwa brand-brand tersebut memang bukan di event Paris Fashion Week yang diselenggarakan FHCM.
Baca juga:

"Namun memang bukan di event Paris Fashion Week yang dari FHCM, that's why we name it Gekrafs Paris Fashion Show during Paris Fashion Week," tegasnya.
Ifan pun menjelaskan hal apa yang terjadi sehingga membuat adanya salah paham.
"Cuma kalau menurutku ya, mungkin yang membuat miss di sini pada saat brand-brand itu menyampaikan kepada KOL-KOL yang ikut ke sana, mungkin hal-hal ini yang memang kurang ditekankan. Jadi banyak sekali yang menamai kegiatan dengan Paris Fashion Week," imbuhnya.
"Apakah itu salah? Jawabannya tidak. Bahkan kalau mereka menamai atau menyebutkan kegiatan mereka di sana dengan sebutan PFW juga enggak apa-apa, yang penting jangan menyertai logo dari FHCM dan ini tentunya adalah suatu langkah untuk mengenalkan industri fesyen Indonesia kepada dunia," tutupnya. (and)
Baca juga:
Desainer Asia Membuat Debut Bersejarah untuk Kenzo di Paris Fashion Week
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
