Uchok: Presiden Jokowi Berkantor di Istana Bogor, Apakah hanya untuk Hindari Mega?
Minggu, 22 Februari 2015 -
MerahPutih Politik- Presiden Joko Widodo akan berkantor di Istana Bogor. Hal tersebut telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Ide berpindahnya kantor dari Istana Presiden Jakarta ke Istana Presiden Bogor tersebut menuai pertanyaan dari masyarakat. Diantaranya, Kenapa Presiden berkantor di Istana Bogor? Apakah hanya untuk menghindari Mega?
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Centre For Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi. Ia telah mendengar dari sebagian masyarakat bahwa berpindahnya kantor Istana Presiden Jakarta ke Istana Presiden Bogor akibat untuk menghindari Mega.
"Padahal mba Mega itu baik lho pak Jokowi, kalau ada maunya. Jadi tidak usahlah ke Istana Bogor, kembalilah ke Istana Kepresidenan Jakarta," kata Uchok.
Dalam kesempatan ini juga Uchok menuturkan kepada merahputih.com, bila Presiden berkantor sehari-hari di Istana Bogor tidak akan efektif. Mengingat 34 Kementerian berada di wilayah Jakarta. Selain pemborosan anggaran, gerak birokrasi akan lambat atau eksekusi kebijakan akan lama.
Ia memberikan contoh, misalnya, menteri harus rapat di Bogor. Lalu menteri tersebut, setelah pulang dari bogor, harus juga mengadakan rapat lagi di kementeriannya dengan eselon satu. Artinya, jarak Bogor-Jakarta begitu panjang. (Baca: Double Anggaran akan Terjadi bila Jokowi Berkantor di Istana Presiden Bogor)
"Hal ini menjadi sangat lambat, dan waktu hanya habis di jalan. Yang tidak sesuai dengan motto Jokowi kerja, kerja, kerja.
Masih menurut Uchok, satu lagi yang perlu di ingat, bila Presiden tetap ngotot kantor di Bogor, akan menambah kebisingan warga Bogor.
"Bayangkan saja, 34 Menteri tersebut jika ingin ke Bogor tentunya adanya ajudan, pengemudi mobil dinas dan bunyi 'nguing,nguing nguing' bikin masyarakat Bogor ketenangan terganggu, dan hanya bikin budek kuping orang Bogor," tutup Uchok Sky Khadafi. (aku)