Twitter kehilangan Hampir Setengah Pendapatan dari Iklan Sejak dibeli Elon Musk

Senin, 17 Juli 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

BOS Twitter Elon Musk mengaku platform media sosial yang ia beli itu masih mencatatkan arus kas negatif akibat beban utang dan penurunan pendapatan iklan yang hampir menyentuh angka 50 persen. Musk mengatakan Twitter belum melihat peningkatan penjualan yang diharapkan pada Juni, tetapi merasa Juli ini sedikit lebih menjanjikan.

Sebelumnya, Musk memecat sekitar setengah dari 7.500 staf Twitter ketika dia mengambil alih pada 2022 dalam upaya memangkas biaya. Sementara itu, aplikasi saingan Twitter yang bernama Threads kini memiliki 150 juta pengguna. Hal ini mungkin terjadi karena Threads memiliki koneksi bawaan ke Instagram, yang secara otomatis memberikan akses platform yang dirancang Meta ke dua miliar pengguna potensial.

Baca Juga:

Twitter Hapus Centang Biru di Akun Resmi K-Pop

Di sisi lain, Twitter sedang berjuang di bawah beban utang yang berat. Arus kas tetap negatif kata Musk pada akhir pekan ini, meskipun miliarder itu tidak menetapkan kerangka waktu untuk penurunan pendapatan iklan sebesar 50 persen. "Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan untuk hal lain," tulis Musk di akun Twitternya.

Setelah memberhentikan ribuan karyawan dan memotong tagihan layanan cloud, Musk mengatakan Twitter berada di jalur yang tepat untuk membukukan pendapatan USD 3 miliar (Rp 45 triliun) pada tahun 2023, turun dari USD 5,1 miliar (Rp 76,5 triliun) pada tahun 2021.

Aplikasi saingan Twitter yang bernama Threads kini memiliki 150 juta pengguna. (Foto: Unsplash/Dave Adamson)

Perkembangan tersebut merupakan tanda terbaru bahwa langkah-langkah pemotongan biaya yang agresif belum cukup untuk memicu kembalinya pengiklan yang melarikan diri setelah perubahan aturan moderasi konten di perusahaan berlogo burung biru itu.

Meghana Dhar, mantan kepala kemitraan di Snap dan Meta, yang meupakan induk perusahaan dari Threads, mengatakan bahwa perusahaan telah berjuang jauh sebelum Musk membeli Twitter. "Elon dan Twitter berada dalam posisi yang sangat sulit saat ini," katanya kepada program BBC's Today.

"Agar adil untuk Elon, kami telah melihat penurunan pendapatan Twitter dan pertumbuhan pendapatan sejak pra Elon ada semacam penurunan yang stabil."

Baca Juga:

Twitter Berikan Status Terverifikasi untuk Akun Disney Palsu

Pemotongan biaya yang agresif belum cukup untuk memicu kembalinya pengiklan ke Twitter. (Foto: Unsplash/Dave Adamson)

Sementara itu, Linda Yaccarino, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala periklanan di NBCUniversal, dan diangkat menjadi kepala eksekutif Twitter pada bulan Juni lalu mengatakan Twitter berencana untuk fokus pada video, kreator dan kemitraan perdagangan.

Ia juga menjelaskan bahwa Twitter sedang dalam pembicaraan awal dengan tokoh politik dan hiburan, layanan pembayaran, dan penerbit berita dan media untuk menentukan langkah-langkah berikutnya. (dsh)

Baca Juga:

Elon Musk Ganti Logo Twitter jadi Doge Coin

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan