Tunggu Vaksin Merah Putih, Indonesia Butuh Vaksin Luar Negeri

Jumat, 21 Agustus 2020 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kerja sama PT Biofarma (Persero) dan Sinovac dalam pembuatan vaksin dinilai bukan sekadar transaksi dari sisi ekonomi, melainkan transfer teknologi maupun pengetahuan.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir menegaskan, untuk penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac, sedianya akan dimulai pada November mendatang.

Erick mengatakan Indonesia membuka dan menjajaki kerja sama internasional lainnya untuk memastikan dan mengakselerasi ketersediaan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif di Indonesia.

Baca Juga:

Langgar Protokol Kesehatan, 90 Ribu Warga Jakarta Disanksi Kerja Sosial

Kerja sama internasional di bidang vaksin, menjadi salah satu dari berbagai upaya pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19, di antaranya melakukan 3T (test, trace, treat), mendorong perubahan perilaku.

Selain itu, menyiapkan kemandirian bangsa lewat pengembangan vaksin merah putih dan terapi penyembuhan, hingga menyiapkan kapasitas produksi dan distribusi di dalam negeri untuk produksi dan vaksinasi massal.

Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri), Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir (kedua kanan), dan R&D Director Sinovac Gao Qiang. ANTARA/HO-Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri), Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir (kedua kanan), dan R&D Director Sinovac Gao Qiang. ANTARA/HO-Kementerian BUMN

"Sambil menunggu vaksin Merah Putih, vaksin dari negara lain masih dibutuhkan untuk melindungi masyarakat Indonesia agar 'Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit'," katanya.

Produsen vaksin Indonesia, Bio Farma, memang bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal China, Sinovac Biotech Ltd, dalam memproduksi vaksin COVID-19. Ditargetkan, produksi massal bisa berjalan Januari 2020 mendatang.

Baca Juga:

Warga Berkerumun, Laju Pertambahan Pasien COVID-19 Masih Melejit

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan