Trump Sebut Kesepakatan Dagang dengan Indonesia Momen Bersejarah Pertegas Dominasi AS
Rabu, 24 September 2025 -
MerahPutih.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyinggung perundingan kesepakatan dagang dengan Republik Indonesia saat menyampaikan pidato dalam sesi ke-80 Debat Umum Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) di Markas Besar PBB, New York, Selasa (23/9) waktu setempat.
Dalam pidatonya, Trump menyatakan pemerintahannya telah berhasil merundingkan sejumlah kesepakatan dagang bersejarah untuk memperkokoh posisi mereka dengan sejumlah negara, termasuk Indonesia.
“Pemerintahan saya telah merundingkan satu per satu kesepakatan dagang bersejarah, termasuk dengan Inggris, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Indonesia, Filipina, Malaysia, dan banyak lagi,” kata Trump, di hadapan pimpinan negara yang hadir.
Baca juga:
Trump Sebut Pengakuan Negara Palestina Sebagai 'Hadiah Terlalu Besar' Bagi Hamas
Trump menekankan penerapan tarif resiprokal terhadap sekitar 180 negara telah menjadi instrumen penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan AS di panggung global. Menurutnya, kebijakan tarif tersebut sebagai respons terhadap praktik dagang yang selama puluhan tahun dianggap merugikan AS.
“Kami juga menggunakan tarif untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan kami di seluruh dunia, termasuk terhadap negara-negara yang selama puluhan tahun telah memanfaatkan kelemahan pemerintahan-pemerintahan Amerika sebelumnya,” tutur Trump, dikutip Antara.
Presiden Trump menegaskan AS tetap menginginkan hubungan dagang yang kuat dan saling menguntungkan dengan semua negara. Tarif resiprokal diklaimnya sebagai mekanisme yang tidak hanya melindungi kepentingan nasional, tetapi juga membantu negara-negara mitra dagang.
Baca juga:
8 Momen Tepuk Tangan Hadirin Saat Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB
Menurut Trump, penerapan tarif baru telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian AS, termasuk menurunkan inflasi dan menghasilkan pendapatan ratusan miliar dolar dari bea masuk barang impor.
“Selama bertahun-tahun, tarif-tarif itu dikenakan kepada kami, secara tidak terkendali. Di bawah pemerintahan Trump, termasuk masa jabatan pertama saya, kami menggunakan tarif sebagai mekanisme pertahanan. Ratusan miliar dolar dalam bentuk tarif berhasil kami kumpulkan,” ujarnya.
Terkait Indonesia, Trump mengungkapkan tarif impor resiprokal yang semula ditetapkan sebesar 32 persen telah diturunkan menjadi 19 persen. Penyesuaian tarif tersebut merupakan hasil dari negosiasi bilateral antara Presiden Trump dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto melalui sambungan telepon. (*)