TKN Beberkan Empat Cara 'Framing' Pemilu Curang Strategi BPN Prabowo-Sandi
Selasa, 02 April 2019 -
Merahputih.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily memandang ada yang menarik dari manuver kubu pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga akhir-akhir ini.
Ia menilai Prabowo-Sandi tengah membangun 'framing' atau bingkai bahwa pemilu akan curang. 'Framing' ini, menurut dia, bagian dari skenario besar mendelegitimasi hasil pemilu.
"Bahkan Amien Rais sudah mengancam 'people power' jika mereka kalah," kata Ace dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (2/4).
Dia memandang 'framing' pemilu curang dilakukan dengan beberapa cara, pertama, menyebarkan fitnah aparat tidak netral. Kedua, menyebar fitnah penyelenggara pemilu dibayar.
Ketiga, membangun konstruksi cerita kertas suara siluman tercoblos berkontainer-kontainer. Keempat, menebar fitnah adanya pemilih siluman baik WNA memilih atau mendramatisasi penemuan KTP elektronik bekas.
"Upaya menebar fitnah ini sengaja dilakukan karena melihat dari hasil survei sangat sulit bagi kubu 02 mengejar ketertinggalan elektabiltas. Maka disiapkan skenario pemilu curang dan ancaman 'people power'," kata Ace.

Sementara, capres-cawapres yang diusung pihaknya, Jokowi-Ma'ruf Amin telah menyatakan sikapnya bahwa pemilu harus disambut dengan riang gembira sekaligus bermartabat.
"Sikap Pak Jokowi sudah jelas bahwa pemilu harus disambut dengan riang gembira tapi bermartabat," kata Ace dikutip Antara.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Pilpres diselenggarakan 17 April 2019 bersamaan dengan pemilu legislatif DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota. (*)