Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak di Masa Pandemi Covid-19

Minggu, 11 April 2021 - Yudi Anugrah Nugroho

MENJAGA kesehatan gigi dan mulut pada anak tidak boleh terkendala dengan alasan pandemi Covid-19. Perawatan gigi dan mulut harus rutin dilakukan dengan tetap mengantisipasi penularan virus Corona baik ke tenaga kesehatan maupun kepada pasien.

Baca juga: Sikat Gigi Baiknya Sebelum atau Sesudah Sarapan? Begini Menurut Kesehatan

Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Prof. Dr. Willyanti Soewondo, drg., Sp.Ped. KGA (K), berbagi pandangan mengenai pentingnya perawatan gigi dan mulut pada anak di era pandemi Covid-19, dalam diskusi “Pandemi Covid-19 dan Kesehatan Gigi Anak”, Sabtu (10/4).

Menurutnya, praktik kedokteran gigi dan mulut anak di tengah pandemi harus mengikuti protokol kesehatan ketat. Perawatan gigi saat ini pun ditekankan pada pencegahan penyakit gigi dan mulut lebih dini (preventif dentistry).

gigi anak
Pencegahan terhadap penyakit gigi pada anak bisa diajarkan sejak dini. (Pixabay-Danielkirsch)

“Perawatan gigi mulut anak pada era Covid-19 itu terpenting tindakan pencegahan penyakit gigi mulut secara lebih dini,” ujar Prof. Willy.

Pencegahan secara dini meliputi pemeliharaan kesehatan gigi di rumah, seperti menjaga kebersihan gigi dan mulut anak dengan baik dan mengoptimalkan edukasi kesehatan gigi.

Baca juga: Noda Ekstrinsik dan Intrinsik, Penyebab Gigi Kuning

Prof. Willy menyarankan agar melakukan diet makanan non-kariogenik, semisal mengurangi makanan bergula dan lengket, serta memperbanyak makanan berserat, seperti buah-buahan dan sayuran dengan banyak kandungan air.

Sementara kunjungan berkala ke dokter gigi perlu dilakukan setiap 3 sampai 6 bulan. Khusus anak dengan gigi mulut masih baik biasanya 6 bulan sekali. “Tapi (anak) terutama banyak kariesnya dianjurkan interval 3 sampai 6 bulan,” kata Prof Willy.

gigi anak
Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran menjadi pembicara pada diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu (Sajabi) “Pandemi Covid-19 dan Kesehatan Gigi Anak”, Sabtu (10/4). (Dok Unpad)

Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG Unpad tersebut juga mengingatkan pentingnya konseling kesehatan gigi dan mulut bagi ibu hamil. Selain itu, ibu juga dapat menjadi role mode paling baik bagi anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

“Sebetulnya harusnya dari sebelum hamil, calon ibu itu harus bagus gigi dan mulutnya,” ujarnya.

Mengenai infeksi Covid-19 di tempat praktik kedokteran gigi, Prof. Willy menyebut 95 persen prosedur dental mengasilkan bioerosol (percikan halus). Hal ini menimbulkan kekhawatiran dalam penyebaran virus. Penggunaan instrumen gigi terkontaminasi juga berpotensi menularkan virus.

Namun, sesuai adanya panduan PDGI dan AAPD, menurutnya para dokter gigi dapat melakukan perawatan gigi dan mulut di era pandemi dengan menyesuaikan protokol kesehatan. Selain preventif dentistry, lanjutnya, hal lebih ditekankan adalah adanya tindakan perawatan dengan minimal invasif.

Menurut Prof. Willy, praktik kedokteran gigi di era pandemi memerlukan proses screening dan pengendalian infeksi. Sebenarnya di kedokteran gigi anak sudah ada prosedur pengendalian infeksi, tetapi pada era Covid-19 pengendalian infeksi lebih ditingkatkan lagi.

gigi anak
Jangan jadikan pandemi sebagai alasan menihilkan kesehatan gigi pada anak. (Pixabay-Wian)

Pengendalian infeksi itu, misalnya, dokter gigi dan perawat harus dalam keadaan sehat dan menggunakan APD level 3 sedangkan pasien dipakaikan APD level 1. Diperlukan pula separator wall pada saat berkonsultasi, disinfeksi ruang perawatan dan ruang tunggu, serta ruang praktik harus cukup ventilasi, dan dilengkapi hepa filter dan sinar UVC untuk disinfeksi.

Demi meminimalisasi aerosol (percikan halus), dapat diantisipasi melalui penggunaan high vacum evacuator atau vaccum aerosol, melengkapi ruang praktik dengan alat hepa filter, atau penjernih udara. Prof. Willy juga mengatakan perlunya diterapkan four handed dentistry yang berguna mempersingkat waktu kerja dokter gigi, mengurangi kelelahan, dan juga mempersingkat kontak dengan aerosol.

Sedangkan untuk kondisi darurat, Prof. Willy mengatakan perawatan dapat dilakukan melalui teledentistri atau perawatan gigi mulut jarak jauh demi mengurangi kunjungan tatap muka. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca juga: Perawatan Menyakitkan yang Harus Dilalui demi Gigi Sempurna Bak Idola Kpop

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan