Timnas Cricket Indonesia Pecahkan 2 Rekor Dunia di Bali, Raih 8 Kemenangan Sempurna di Rising East Asia Triseries 2025
Sabtu, 15 November 2025 -
MerahPutih.com - Di bawah langit tropis Bali, di Udayana Cricket Ground, tim nasional cricket putra Indonesia menorehkan sejarah dengan menyapu bersih Rising East Asia Triseries 2025 (Bali Bash International Series).
Delapan pertandingan, delapan kemenangan, dan satu pencapaian luar biasa: rekor dunia enam kemenangan 10 wicket dalam satu turnamen Twenty20 International (T20I).
Turnamen yang berlangsung pada 6 - 14 November 2025 itu memperlihatkan dominasi total tim Merah Putih. Indonesia tidak hanya menundukkan Myanmar dan Timor-Leste, tetapi juga memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dipegang Kenya dan Tanzania dengan lima kemenangan 10 wicket.
Kemenangan 10 wicket dalam cricket mencerminkan superioritas mutlak: lawan gagal mencetak total yang cukup, kemudian target dikejar tanpa kehilangan satu pun batsman. Indonesia melakukannya enam kali dalam satu turnamen, sekaligus melanjutkan tren kemenangan serupa yang telah mereka catat sejak 2023.
Rekor itu berakar dari kemenangan 107/0 atas Filipina pada Desember 2023, berlanjut dengan kemenangan tanpa cela melawan Korea Selatan pada Juli 2025, dan kini mencapai puncaknya di Bali.
Turnamen ini tidak hanya dihiasi dominasi Indonesia, tetapi juga momen emosional yang menjadi sejarah baru cricket dunia.
Baca juga:
Timnas Cricket Indonesia Dianggap Kalah Gara-Gara Cuaca di Asian Games, Ketum PCI Ajukan Protes
Pada pertandingan pembuka, 6 November, cricketer Timor-Leste Suhail Sattar (50) dan putranya Yahya Sattar (17) tampil bersama, menjadikan mereka ayah dan anak pertama yang bermain bersama dalam pertandingan internasional cricket pria.
Peristiwa ini menarik perhatian media internasional, termasuk ESPN Cricinfo, yang menyoroti dimensi humanis turnamen tersebut. Kisah keluarga ini menjadi pengingat bahwa cricket tidak hanya soal angka, tetapi juga tentang warisan, kedekatan, dan nilai-nilai lintas generasi.

Di balik kesuksesan luar biasa tim nasional, terdapat fondasi pembinaan yang terus diperkuat oleh Pengurus Cricket Indonesia (PCI) di bawah kepemimpinan Abhiram Singh Yadav.
Garuda National Cricket Academy (GNCA) kini menjadi pusat pembangunan talenta dan strategi yang membawa Indonesia ke panggung global.
“Enam kemenangan 10 wicket ini mengonfirmasi bahwa struktur kami bekerja,” ujar Abhiram Singh Yadav setelah final di Bali.
“Bowler kami tahu peran mereka, batsman menjalankan tugas dengan tenang. Jika Indonesia lebih kuat pada hari itu, maka scoreboard harus memperlihatkannya dengan jelas, imbuhnya”.
Baca juga:
Bikin Bangga! Rohmalia Jadi Atlet Cricket Indonesia Pertama yang Raih Guinness World Records
Dengan catatan gemilang ini, Indonesia semakin menegaskan diri sebagai kekuatan terbesar di Asia Timur dan salah satu tim paling progresif di dunia cricket Associate.
Turnamen di Bali kini dianggap sebagai simbol kebangkitan cricket Indonesia. Udayana Cricket Ground pun berubah menjadi saksi sejarah — bukan hanya tempat berlangsungnya pertandingan, tetapi juga panggung lahirnya rekor dunia dan harapan baru.
Indonesia kini menatap masa depan dengan keyakinan baru: tidak ada lagi batasan — hanya peluang untuk mengukir sejarah lebih besar. (*)