Tim SAR Kerja 24 Jam demi Temukan Badan Pesawat dan Korban Sriwijaya Air
Minggu, 10 Januari 2021 -
MerahPutih.com - Basarnas memastikan tetap beroperasi 24 jam meski tim penyelam pada umumnya sudah kehilangan visibilitas ketika menyelam di atas pukul 17.00 WIB.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS mengatakan, alutsista milik Basarnas masih beroperasi di perairan.
"Hanya yang kita batasi penyelaman karena tidak efektif menyelam malam hari," ujar Rasman kepada wartawan di Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (10/1).
Baca Juga:
Ia menyebutkan, kapal-kapal baik dari Basarnas, TNI, maupun stakeholder lainnya yang memiliki alat sensor sonar tetap dapat berkegiatan dan melakukan pencarian objek jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Kita harap operasi ini tidak terlalu lama dengan memaksimalkan potensi yang ada," tambah Rasman.
Terkait keberadaan kotak hitam (black box) pihaknya berharap yang terbaik agar obyek tersebut bisa ditemukan secepatnya.
"Mudah-mudahan malam ini sudah ketemu black box-nya," tambah Rasman.

Ia juga mengungkapkan, pihaknya sudah membagi tugas melakukan identifikasi DVI dan KNKT.
"Kita tetap berupaya mengambil objek apa pun yang dicari dan ditemukan," lanjut Rasman.
Perihal jumlah personel gabungan yang melakukan kegiatan hari ini, Rasman mengungkapkan, ada alutsista laut sebanyak 50 kapal, 100 buah perahu karet atau sea rider, 12 pesawat/helikopter dan 8 ambulans.
Baca Juga:
Tim SAR Terus Temukan Body Part dari Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
Personel yang diterjunkan sebanyak 2.123 personel. Meliputi awak kapal, awak pesawat, rescuer, penyelam, dan berbagai macam lainnya dari berbagai stakeholder terkait.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1) sore sekitar pukul 14.40 WIB, di wilayah perairan Kepulauan Seribu.
Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut sebanyak 50 penumpang, terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Selain itu, terdapat 12 kru. (Knu)
Baca Juga:
Tim SAR Temukan Ban Pesawat Sriwijaya Air dan Pakaian Anak-anak di Laut