Tim Ilmuwan Temukan Tanaman Terbesar di Dunia, Apa Jenisnya?

Sabtu, 04 Juni 2022 - Yudi Anugrah Nugroho

APA jenis tanaman terbesar di dunia? Demi menjawab pertanyaan tersebut para ilmuwan harus menyibak rimbun hutan, menelusuri lembing, bahkan menyisir perairan.

Tim peneliti dari School of Biological Sciences and Oceans Institute di The University of Western Australia mengumumkan temuan terbaru tentang tanaman terbesar di dunia ketika menyusuri perairan dangkal di lepas pantai Australia Barat.

Baca juga:

Tanaman yang Memiliki Kelembapan Tinggi dapat Berkembang di Kamar Mandi

Dalam laporannya, peneliti senior di School of Biological Sciences and Oceans Institute di The University of Western Australia Elizabeth Sinclair mencatat Lamun atau bernama Latin Posidonia australis sebagai tanama berbunga nan tumbuh dengan baik di dalam lingkungan laut dangkal dengan ukuran super besar membentang lebih dari 180 kilometer di Shark Bay, kawasan dilindungi sebagai situs Warisan Dunia. Jarak itu kira-kira merentang Jakarta dan Bandung.

Lamun bisa sangat besar karena mengkloning dirinya sendiri, menciptakan cabang identik secara genetik. Proses ini merupakan cara perkembangbiakan nan jarang terjadi di alam liar meski terjadi pada kondisi lingkungan tertentu, dan lebih sering terjadi pada beberapa tumbuhan, seperti jamur dan bakteri.

lamun
Sinclair dan rekan-rekannya mengambil sampel dari 10 lokasi di berbagai padang lamun di Shark Bay. (Australias Coralcoast)

"Kami sering ditanya berapa banyak tanaman berbeda tumbuh di padang lamun. Di sini kami menggunakan alat genetik untuk menjawabnya," kata Sinclair, penulis studi tentang lamun diterbitkan pada Selasa (31/5) di jurnal Proceedings of the Royal Society B.

"Jawabannya pasti mengejutkan kami, hanya SATU! Itu saja, hanya satu tanaman telah berkembang lebih dari 180 km di Shark Bay, menjadikannya tumbuhan terbesar diketahui di muka Bumi," katanya melalui email seperti diberitakan CNN.

Baca juga:

Pemula, Begini Menyiram Tanaman yang Tepat

Sinclair dan rekan-rekannya mengambil sampel dari 10 lokasi di berbagai padang lamun di Shark Bay pada 2012 dan 2019. Tim peneliti juga mengukur kondisi lingkungan termasuk kedalaman, suhu air, dan salinitas.

"Kami telah mempelajari lamun air dingin di Australia selatan untuk sementara waktu, untuk memahami berapa banyak keragaman genetik di dalamnya dan bagaimana menghubungkan padang rumput itu," kata Sinclair.

Para ilmuwan mampu mengurutkan DNA dari sampel lamun, lalu mengungkapkan jenis tersebut sebagai tanaman tunggal.

lamun
Studi menunjukkan bahwa reproduksi melalui kloning membantu padang lamun beradaptasi. (Unsplash/Benjamin L. Jones)

"Tanaman ini dapat terus tumbuh melalui pertumbuhan vegetatif, memanjangkan rimpangnya (tangkai akar) ke arah luar, seperti rumput kerbau di kebun belakangmu, memanjangkan runner ke arah luar. Satu-satunya perbedaan adalah rimpang berada di bawah tanah berpasir, lamun di dasar laut sehingga kamu tidak melihatnya, hanya pucuk-pucuk di permukaan air," katanya.

"Yang lebih menarik, jumlah kromosomnya dua kali lipat dari populasi lain yang kami pelajari. Jumlahnya 40, bukan 20 biasanya," tambahnya. Secara umum, lamun tumbuh di garis pantai laut dan muara.

Studi menunjukkan reproduksi melalui kloning membantu padang lamun beradaptasi dengan kondisi habitat lebih ekstrim daripada di lokasi lamun biasanya ditemukan, seperti air asin, tingkat cahaya tinggi, dan fluktuasi suhu luas.

lamun
Potensi Padang Lamun Masih Kurang Diperhatikan. (Foto: LIPI)

Padang lamun menutupi hampir 200 kilometer persegi atau 49.000 hektare, kata Sinclair, lebih besar dari Dumai, Riau, kota kedua terbesar wilayahnya di Indonesia.

Area tersebut jauh lebih besar daripada Pando nan mengguncang pohon Aspen di Utah, malah sering digambarkan sebagai tanaman terbesar di dunia. Klon menyebar lebih dari 106 hektare, terdiri dari lebih dari 40.000 pohon individu, menurut USDA Forest Service.

Pada usia sekitar 4.500 tahun, lamun Shark Bay sudah tua, tetapi usianya tidak memecahkan rekor, kata para peneliti. Tanaman Posidonia oceanica ditemukan di Mediterania barat membentang hingga 15 kilometer mungkin berusia lebih dari 100.000 tahun.

"Klon lamun individu dapat bertahan hampir tanpa batas jika dibiarkan tidak terganggu, karena mereka bergantung pada vegetatif, ekspansi rimpang horizontal, daripada reproduksi seksual," demikian Sinclair. (aru)

Baca juga:

Daun Bahagia, Tanaman dalam Ruang dengan Perawatan Mudah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan