Tiga Lokasi Wisata di DIY Kembali Dibuka, Cek Syarat Masuknya

Kamis, 23 September 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Sebanyak tiga lokasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta kembali mendapatkan izin operasional terbatas dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Destinasi wisata tersebut adalah Taman Wisata Merapi Park di Kabupaten Sleman, Seribu Batu Songgo Langit dan Pinus Pengger di Kabupaten Bantul.

Baca Juga

Ribuan Ibu Hamil di DIY Terpapar COVID-19, 67 Orang Meninggal Dunia

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardja menjelaskan, usai mengantongi izin, tiga destinasi wajib melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum menerima pengunjung.

"Banyak yang harus disiapkan seperti ketersediaan sinyalnya untuk mengakses aplikasi PeduliLindungi. Pengaturan arus masuk dan keluar serta integrasi destinasi ke aplikasi reservasi Visiting Jogja," jelas Singgih dalam keterangan pers di Yogyakarta, Kamis (23/9).

Calon wisatawan yang hendak masuk ke lokasi wisata wajib mengikuti sejumlah persyaratan. Syarat itu antara lain harus mengunduh aplikasi reservasi online "VisitingJogja" milik Dinas Pariwisata DI Yogyakarta. Kedua mendownload aplikasi PeduliLindungi.

"Aplikasi Visiting Jogja bertujuan memastikan kuota wisatawan saat masa uji coba hanya 25 persen dari kapasitas. Jadi download dua aplikasi itu sebelum tiba di lokasi wisata. Karena kadang sinyal di lokasi wisata belum stabil,"katanya.

Pengunjung wisata Merapi Park. Foto: Instagram/MerapiPark Jogja

Biasanya pengunjung yang belum mengunduh dua aplikasi itu, menurut dia, akan mengakibatkan proses masuk terlalu lama di loket retribusi.

Singgih melanjutkan awalnya Pemda DIY mengajukan lima lokasi wisata ke Pemerintah Pusat. Namun hanya tiga yang disetujui. Hingga kini total ada tujuh destinasi di DIY yang buka.

Tiga destinasi yang sudah disetujui pada tahap awal, yakni Tebing Breksi di Sleman, Kebun Binatang Gembira Loka di Kota Yogyakarta, Hutan Pinus Mangunan di Kabupaten Bantul dan Candi Ratu Boko di Kabupaten Sleman.

Seluruh destinasi itu sudah mengantongi sertifikat CHSE berupa sertifikat dari Kemenparekraf yang berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan) dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

Singgih menuturkan kunjungan wisatawan sendiri selama masa uji coba pembukaan tiga destinasi awal cukup menggembirakan. Meski tergolong masih rendah, kunjungan di tiga destinasi yang awalnya berkisar 400-1.000 orang per hari berdasar pantauan aplikasi Visiting Jogja, mulai pekan lalu sudah beranjak naik ke angka 3.000 orang per hari.

“Di Gembira Loka kunjungannya berkisar 100 orang, di Tebing breksi 400-an orang dan terbanyak di Hutan Pinus Mangunan,” ujar Singgih.

Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji menuturkan dengan tambahan destinasi baru yang diujicobakan ini, pihaknya meminta pemerintah setempat menyiapkan jaringan internet di tempat-tempat wisata.

Hal ini untuk mengatasi persoalan yang selama ini terjadi ketika wisatawan kesulitan mengakses aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk.

"Ketersediaan internet untuk akses aplikasi PeduliLindungi bisa dibantu dengan Wifi di objek wisata agar saat wisatawan mengakses bisa langsung tersambung,” kata Aji. (Teres Ika/Yogyakarta)

Baca Juga

Tingkatkan Perekonomian Kawasan Pesisir, Pemda DIY Bentuk 34 Desa Maritim

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan