Terites, Olahan Rumput pada Lambung Sapi Khas Karo

Kamis, 12 Desember 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - BAGI orang Karo, bagian sapi yang nikmat diolah tak hanya dagingnya. Rumput yang ada di rumen (lambung) sapi juga bisa diolah jadi sajian enak. Kuliner tak biasa itu bernama terites.

Terites juga dikenal dengan nama lain pagit-pagit atau pahit-pahit. Nama itu merupakan gambaran rasa dari masakan ini.

Pembuatan terites kerap ditemui dalan upacara adat Karo saat syukuran masuk rumah, kerja tahunan, erdemu bayu atau pernikahan, merdang merdem yakni pesta tahunan ketika semua keluarga yang berada jauh berkumpul untuk syukuran atas panen. Oleh karena itulah, kuliner ini mengandung nilai-nilai filosofis seperti rasa kebersamaan dan gotong-royong yang memupuk rasa persaudaraan yang lebih erat.

Cara mendapatkan bahan terites ialah mengambil terites saat sapi sudah disembelih. Terites diambil dari bagian lambung sapi.

Baca juga:

Tarian Gundala-Gundala Ritual Pemanggil Hujan dari Tanah Karo



Untuk bisa mengolah terites, diperlukan bahan seperti tulang sapi, daging giling, santan, daun jeruk purut, serai, cabai rawit hijau, bawang putih, bawang merah, kayu batang sikam, asam patikala, kunyit, jahe, lengkuas, daun singkong, jeruk nipis, kemiri, gula pasir, dan garam.


Cara membuatnya melibatkan banyak orang. Dari proses membersihkan terites hingga memasaknya. Mulanya bersihkan Terites dengan air mengalir. Haluskan bumbu bawang merah, bawang putih, cabai rawit hijau, kunyit, jahe, dan, dan kemiri.

Cara mengolah terites:

1. Terites diletakkan dalam baskom, ditambahkan 0,5 liter air, basuh dengan air mengalir dan diperas hingga airnya keluar. Sisihkan ampas terites.
2. Air perasan terites disaring dengan saringan santan. Dituangkan ke dalam panci, lalu dimasak dengan api yang tidak terlalu besar.
3. Daging giling dan tulang sapi dimasukkan ke panci berisi sari terites, kemudian diaduk dan dimasak sampai daging lunak.
4. Tambahkan bumbu yang sudah dihaluskan beserta daun jeruk, serai yang sudah
dimemarkan, kulit batang sikam, lengkuas yang sudah dimemarkan dan asam patikala yang
sudah dimemarkan. Bubuhi garam dan gula, lalu diaduk hingga merata.
5. Setelah bumbu matang dan tidak berbau langu, daun singkong dimasukkan bersama santan.
6. Aduk terus sambil dengan gerakan menimba-nimba, agar santan tidak pecah.
7 Masak hingga daun singkong empuk. Diangkat. Siap disajikan.(tka)

Baca juga:

Makna Ikan Mas Arsik dalam Upacara Adat Batak



Sumber Foto: website/repostorykemendikbud

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan