Terbukti Gunakan Doping, Paul Pogba Dihukum Larangan Bermain Selama 4 Tahun

Kamis, 29 Februari 2024 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Gelandang Juventus dan Timnas Prancis, Paul Pogba terbukti menggunakan doping. Pogba pun dihukum larangan bermain di sepak bola profesional selama empat tahun.

Dikutip dari BolaSkor, kasus ini tercium pada 2023. Saat itu, Paul Pogba gagal lolos tes doping dalam tes acak yang dilakukan pada duel kontra Udinese. Padahal, Pogba tidak bermain dan hanya duduk di bangku cadangan.

Baca Juga:

Menpora Sebut Cyrus Margono Tidak Lewat Naturalisasi untuk Jadi WNI dan Bela Timnas

Dalam tubuh Pogba terdapat kandungan zat testosterone yang melebihi batas. Hasil tes kedua sebagai pembanding juga menunjukkan status yang sama. Pogba dinyatakan tetap memiliki kandungan zat testorone di luar batas pada tubuhnya.

Sejak saat itu, Pogba dilarang bermain sembari kasusnya terus bergulir. Sementara itu, Juventus memilih memangkas gaji sang gelandang menjadi sekitar 2.400 euro per bulan. Nilai itu disepakati oleh kedua pihak.

Menurut beberapa sumber dari Italia, termasuk Repubblica dan Sky Sport, pengadilan anti-doping telah menerima permintaan jaksa FIGC untuk menghukum Pogba larangan bermain selama empat tahun.

Pogba pun tidak bisa bermain sepak bola secara profesional hingga 2028. Skorsing tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku karena kasus doping termasuk yang paling berat bagi seorang atlet.

Meski demikian, Pogba masih bisa melakukan banding. Pengurangan durasi skorsing akan sangat berarti bagi keberlangsungan karier Pogba sebagai pesepak bola.

Kasus doping di Serie A bukan pertama kali. Pada 2001, terdapat rentetan kasus doping di Serie A yang disebabkan oleh nandrolone. Namun, sebagian besar di antaranya disebabkan oleh kontaminasi pada vitamin integrator yang tidak mencantumkan zat tersebut pada daftar bahannya.

Baca Juga:

Ten Hag Yakin Pemain Nottingham Forest Incar Bruno Fernandes

Dua di antara pemain yang dinyatakan positif nandrolone adalah gelandang Juventus, Edgar Davids, dan pemain Brescia, Pep Guardiola. Kasus itu memicu tindakan keras dari staf medis klub terhadap penggunaan obat-obatan yang dijual bebas, seperti integrator dan krim. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan