Tension Headache atau Migren? Kenali Gejalanya

Kamis, 30 November 2017 - Rina Garmina

KEPALA nyut-nyutan, padahal Anda tidak habis kepanasan. Coba cek, jangan-jangan sakit kepala Anda disebabkan penyakit lain. Anda mesti tahu bahwa ada 13 tipe sakit kepala yang masuk daftar World Health Organization (WHO).

Dua di antaranya adalah tension headache dan migren. Tension headache dialami hampir 75% penderita sakit kepala. Penyebabnya ialah stres berkepanjangan atau otot-otot yang tegang.

Meski tidak berbahaya, tension headache bisa berubah jadi kronis. Tipe yang satunya, migren, juga sering dialami orang. Korbannya biasanya perempuan dan muncul pada pagi hari.

Lantas, bagaimana membedakan tension headache dengan migren? Tension headache ditandai dengan rasa sakit yang ringan hingga menyakitkan, amat mengganggu tapi tidak membuat lemas, sakitnya menetap, dan menyerang dua sisi kepala. Migren memiliki gejala mirip, tapi sakitnya tidak menetap, menyerang satu atau dua sisi kepala, mual, muntah, sensitif terhadap cahaya atau suara, penglihatan terganggu.

Pernah mengalami gejala-gejala tersebut? Jika iya, berapa kali frekuensinya dalam seminggu? Jika sakit kepala mendera lebih dari tiga kali seminggu, menyebabkan sesak nafas, demam, dan menetap hingga membuat Anda tergantung pada pain-killer, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Lebih baik tahu lebih dini sebelum terlambat, bukan? (*)

Simak artikel Terserang Migrain? 5 Kebiasaan Ini Bisa Mengusirnya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan