Tari Sigeh Pengunten Bentuk Keramahan Masyarakat Lampung Menyambut Tamu

Senin, 02 Desember 2024 - Frengky Aruan

Merahputih.com- Indonesia memiliki budaya ramah-tamah. Salah satu bentuk keramahan itu ditunjukan dalam bentuk tarian.

Di Lampung, ada tari Sigeh Pengunten untuk menyambut kedatangan tamu.

Tari Sigeh Pengunten sarat akan makna. Dalamnya ada falsafah Melayu Piil Pesengiri, iringan sebagai persembahan, keceriaan. Tarian ini menggambarkan dua suku di Lampung yakni Pepadun dan Saibatin.

Mulanya tari Sigeh Pengunten ini hanya sebagai tari kresi. Sebab terinspirasi dari tari Sembah dan tari Melinting.

Namun pemerintah Lampung mengesahkannya sebagai tarian daerah. Sehingga kerap ditampilkan dalam penyambutan tamu penting, setiap pembukaan acara formal maupun non formal.

Baca juga:

Tari Passere dari Sulawesi Selatan, Tarian Sakral sebagai Media Rasa Syukur kepada Tuhan

Seperti tari Sembah melayu pada umumnya yang memiliki ciri khas menyajikan sekapur sirih, tari Sigeh Pengunten juga ada.

Di mana salah satu penari wanita selama pertunjukan membawa sebuah tempat yang disebut tepak. Kemudian menuju penghujung tarian menyodorkan isian tepaknya ke tamu kehormatan. Adapun isi tepak tersebut berisikan daun sirih, kapur, pinang.

Aktivitas tersebut sebagai ucapan selamat datang dan terima kasih dari tuan rumah kepada para tamu yang telah hadir dalam acara tersebut.

Tak hanya tepak, penari Sigeh Penguten juga dibekali bermacam aksesori berkilau.

Penari wanita menggunakan aksesori utama yakni siger, berupa mahkota berwarna emas yang telah menjadi identitas daerah Lampung.

Lalu di bagian jemari penari dikenakan tanggai, yaitu penutup jari berbentuk kerucut berwarna emas. Mereka juga dibekali papan jajar, gelang kano, gelang burung, kalung buah jukum, dan pending. (Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan