Tantangan Presiden Jokowi, Ekonomi Lemah dan Tak Tegas
Kamis, 30 April 2015 -
MerahPutih Nasional- Kedepannya pemerintahan Jokowi-JK ada dua rintangan yang dihadapinya. Yakni, faktor ekonomi sebagai tantangan yang terbesar. Hambatan selanjutnya adalah tidak tegasnya Jokowi di dalam menjabat.
Itulah yang dikatakan oleh Psikologi Politik, Hamdi Muluk. Ia menuturkan, untuk masa depan yang dihadapi Jokowi adalah ekonomi dunia yang melemah dampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Faktor ekonomi tantangan terbesar," kata Hamdi Muluk kepada Merahputih.com, di Jakarta, Kamis (30/4).
Celakanya, katanya, pelambatan pertumbuhan ekonomi ini berbarengan dengan kasus Budi Gunawan (BG). Dengan demikian penilaian masyarakat terhadap Jokowi menjadi makin buruk.
"Padahal beberapa sektor bagus, pertanian, stop impor beras, usaha-usaha percepatan petani bagus. Tapi ketutup kasus BG. Tertutup kasus dengan rusuh soal Inpres mobil," kata dia.
Problematika selanjutnya yang tidak bisa ditepis adalah kurang tegasnya Jokowi. Menjadi persoalan tersendiri. Sebab Jokowi harus berhadapan dengan tuntutan Partai yang mendukungnya.
Menurut Hamdi, persoalan ini harus segera diselesaikan. Jokowi harus mengultimatum agar para pendukungnya tidak mengganggunya lagi.
"Terlalu banyak yang diakomodir, dimasuki-masukin relawan menjadi komisaris bagi-bagi jabatan, itu juga enggak bagus," katanya.
Ke depan, Jokowi diminta agar menerapkan sistem berdasarkan kompetensi apabila ingin memberikan jabatan pada seseorang.
"Kan enggak harus orang yang dianggap berkeringat dikasih jabatan. Harusnya taulah relawan, kan nama rela bukan mengharap balas budi bikin beban Jokowi. Jokowi terlalu santun, enggak enakan, sudah bantu saya dulu. Republik ini tidak bisa dijalankan seperti itu," katanya lagi. (mad)
Baca Juga:
4 Makian untuk Rezim Jokowi
4 Alasan Jokowi Sulit Digulingkan
Pengamat Politik: Jokowi Gagal Pimpin Negara