Tanggapan Gubernur Ahok Terkait Penutupan Warung di Bulan Ramadan

Senin, 13 Juni 2016 - Eddy Flo

MerahPutih Megapolitan - Kasus penertiban dan perampasan warung Bu Eni oleh Satpol PP di Serang beberapa hari lalu, mengundang perhatian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Gubernur Ahok mengatakan penutupan tempat makan pada siang hari selama bulan Ramadan termasuk dengan alasan toleransi adalah hal yang kurang tepat. Bagi Ahok, orang yang berpuasa khususnya umat Muslim tidak serta merta menjadi batal puasanya hanya dengan melihat orang lain makan.

Gubernur Ahok lantas berbagi pengalamannya saat diundang sejumlah profesor beberapa hari lalu. Ahok menuturkan, para profesor itu mengundang dia dan menyediakan makan siang untuknya meski sebagai tuan rumah mereka sedang berpuasa.

"Saya tanya waktu saya diundang, 'Eh lu ngundang gue pas jam makan siang. Lu orang kan pada puasa nih, gue makan dulu kalau pukul 12.00 WIB. Kita ketemu pukul 13.00 WIB saja," tutur Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (13/6).

"Terus dia jawab apa, tahu enggak? 'Kami sediakan makan siang di rumah'," terang Ahok.

Ahok melanjutkan ketika menghadiri undangan tersebut,dia duduk satu meja dengan profesor-profesor yang mengundangnya. Para profesor itu semuanya berpuasa dan duduk bersama Gubernur Ahok. Menariknya Ahok yang duduk di tengah-tengah mereka justru diizinkan untuk makan layaknya orang yang tidak puasa.

Menurut Gubernur Ahok, para profesor yang beragama muslim itu menghargai orang yang tidak berpuasa.

"Aku tanya, 'Aku enggak apa-apa nih makan?' Kata mereka, justru kami menghormati yang tidak puasa, dia bilang yang puasa dapat pahala kok," pungkas Ahok.

BACA JUGA:

  1. Besok Mendagri Temui Pemilik Rumah Makan Yang Ditutup Paksa Satpol PP
  2. Kasus Bu Eni, Mendagri Minta Satpol PP Bertindak Simpatik
  3. Aksi Penggalangan Dana Untuk Bu Eni Capai Rp176 Juta
  4. Warteg di Siang Bulan Ramadan
  5. Polemik Warteg di Bulan Suci Ramadan

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan