Take-Two Interactive Targetkan Rilis GTA VI Sebelum 2025

Selasa, 15 Agustus 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

TAKE-Two Interactive, perusahaan induk dari Rockstar Games, telah mengisyaratkan bahwa gim Grand Theft Auto VI akan dirilis sebelum April 2025. Keputusan ini diperoleh setelah Earning Calls atau rapat terbuka para pemimpin perusahaan dan pihak-pihak berkepentingan, Kamis (10/8).

NME menyebut rapat itu menargetkan perusahaan agar dapat meraup USD 8 miliar (Rp 122 triliun) hingga tahun fiskal 2025. Tahun fiskal adalah sebuah periode waktu yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menghitung, mengatur, dan melaporkan keuangan mereka dalam 12 bulan.

Jika periode tahun fiskal Take-Two Interactive adalah April 2024 hingga Maret 2025, penerbit gim mengharapkan suatu gim dapat dirilis dalam kurun waktu tersebut dan mempunyai dampak signifikan.

Baca juga:

Setelah 10 Tahun, Fitur Ini Akhirnya Meluncur di GTA V

earnings call
Take-Two Interactive percaya diri dengan keputusan mereka. (Foto: Unsplash/Joao Ferrao)

“Kami yakin bahwa tindakan yang diambil tim kami tahun ini mempersiapkan kami untuk lintasan pertumbuhan yang kuat,” kata Lainie Goldstein, Kepala Bagian Keuangan Take-Two Interactive.

“Melalui upaya kolektif kami, kami terus percaya bahwa kami memosisikan bisnis kami untuk titik perubahan yang signifikan pada tahun fiskal 2025 yang akan berujung pada pencapaian rekor baru kinerja operasi tahun depan dan seterusnya,” lanjut Goldstein

Sebelumnya, CEO Take-Two Interactive, Strauss Zelnick, dalam sebuah wawancara dengan GamesIndustry.biz menyatakan bahwa tahun fiskal 2025 akan menunjukkan "beberapa kesuksesan besar" dengan 36 gim yang akan dirilis pada tahun fiskal 2025 dan 2026.

Sebelum pengumuman ini, gambaran tentang GTA VI tersebar ke publik secara mengejutkan. Gara-garanya, seorang remaja berrnama Arion Kurtaj dari Oxfordshire, Inggris diduga meretas server Rockstar Games untuk membocorkan.

Baca juga:

Bos Take-Two Klaim GTA VI akan Jadi Game Sempurna

gta 6
Awal 2023, seorang remaja diduga meretas server Rockstar Games untuk membocorkan GTA VI. (Foto Unsplash/Clint Patterson)

Dia kemudian didakwa dengan 12 pelanggaran, termasuk tiga tuduhan pemerasan, dua tuduhan penipuan, dan enam tuduhan berdasarkan Undang-Undang Penyalahgunaan Komputer.

Kurtaj diyakini sebagai anggota Lapsus$ (grup peretas) dan diduga telah meretas beberapa perusahaan besar lainnya.

Rockstar Games mengumumkan bahwa serangan itu tidak memengaruhi layanan game live-nya (online) dan juga tidak memberikan dampak jangka panjang apa pun pada pengembangan proyek gim yang sedang berlangsung.

“Kami sangat kecewa karena detail gim kami berikutnya dibagikan kepada kamu semua dengan cara ini. Pekerjaan kami pada gim Grand Theft Auto berikutnya akan berlanjut sesuai rencana,” kata perwakilan perusahaan Rockstar Games. (kna)

Baca juga:

GTA VI Kemungkinan Rilis 2024

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan