Swasembada Daging Sapi Terkesan Dipaksakan
Rabu, 24 Februari 2016 -
MerahPutih Bisnis - Upaya pemerintah untuk swasembada daging sapi dikritik. Rencana pemerintah terkesan seperti dipaksakan.
Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simajoran mengatakan pemerintah seakan terlihat memaksakan Indonesia untuk swasembada daging sapi. Menurutnya, banyak hal yang perlu dibenahi oleh pemerintah untuk swasembada seperti swasembada padi yang dapat dilakukan hanya dalam waktu tiga bulan.
"Saya melihat pemerintah terkesan terburu-buru untuk menjadikan Indonesia sebagai negara swasembadadaging sapi. Sebaiknya pemerintah membereskan dulu beberapa sektor seperti swasembada padi yang panennya bisa terjadi dalam 3 bulan sekali," ujarnya dalam diskusi HIPMI "Mau dibawa ke Mana Industeri Sapi dan Daging Sapi Indonesia" di Jakarta Selatan, Rabu (24/2). Sarman menambahkan untuk mencapai swasembada daging sapi butuh waktu lama.
"Karena pengembangan populasi sapi itu tidak hanya 3 bulan langsung dipotong tetapi harus butuh waktu ber bulan-bulan, maka jangan sipaksakan harus swasembada daging sapi sekarang, tetapi butuh proses," ungkapnya.
Saat ini populasi sapi di Indonesia hanya mencapai 14 juta ekor. Diakui Sarman, target tersebut terlalu memaksa dan sangat tidak mungkin.
"Kita mau paksakan jumlah 14 juta ekor untuk swasembada ini tidak mungkin dan ini kesannya di paksakan,"ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, dirinya membandingkan peternakan di Australia yang memiliki jumlah populasi sapi mempu memenuhi 40-50 juta ekor.
"Kalau kita populasinya sudah mencapai 40-50 juta ekor maka kita upayakan langkah swasembada, tetapi kalau hanya 14 ekor tidak akan terjadi swasembada itu," ujarnya. (Abi)
BACA JUGA:
- Paket Kebijakan IX, Pemerintah Perluas Negara Pemasok Impor Sapi
- Kapal Ternak Belum Efektif Turunkan Harga Daging Sapi
- Kemendag Terbitkan Izin Impor 198.000 Sapi Bakalan
- Kapal Ternak Jokowi Pangkas Biaya Pengiriman Sapi Rp1,48 Juta/Ekor
- Sudirman Said Respon Baik Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VIII