Sumur Tujuh Cikajayaan, Petilasan Wali Asal Cirebon

Rabu, 31 Agustus 2016 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Budaya - Sumur Tujuh Cikajayaan bukanlah sembarang sumur. Sumur yang berada tak jauh dari Telaga Biru ini memiliki sejarah religi yang kuat di Kabupaten Kuningan.

Juru kunci Sumur Tujuh Cikajayaan Wajit menyatakan bahwa sumur ini merupakan petilasan tokoh penyebar agama di Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. "Ini bekas petilasan para wali dulunya. Di sini dulunya Mbah Si Kajayaan. Dulunya wali dari Kacirebonan, karena ini dulu masuk ke Kacirebonan," kata Wajit saat berbincang dengan merahputih.com di lokasi wisata, Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, baru-baru ini.

Meski tak memgetahui secara pasti, Wajit memperkirakan usia sumur telah mencapai ratusan tahun. "Yang pertama megang itu kakek saya. Umurnya aja sudah 170 tahun. Ini udah ke lima turunan. Ya udah ratusan tahun. 200 tahun bisa jadi," paparnya.

Petilasan ini menjadi bukti bahwa wali penyebar agama Islam telah sampai di Desa Pasawahan. Masyarakat Pasawahan mendapat syiar agama Islam secara langsung. Bahkan, saat ini, bekas petilasan wali tersebut menjado sumber penghidupan masyarakat.

"Mata airnya kan jernih. Bermanfaat buat warga di sini. Malah pernah sempat dimanfaatkan juga sama orang Cirebon. Jadi sampe ke Cirebon ini," paparnya.

Sumur Tujuh Cikajayaan selalu ramai dikunjungi sebagai destinasi wisata religi. Letaknya berada di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Tak jauh dari Telaga Biru, sekira 700 meter. Namun, bila perjalanan dari Kota Kuningan, memakan waktu sekitar 45 menit. Sementara dari Kota Cirebon sekitar 1 jam lebih. (Fre)

BACA JUGA:

  1. Wisata Religi ke Sumur Tujuh Cikajayaan Yuk
  2. Wisata Ke Curug Sidomba, Air Terjun di kaki Gunung Ciremai
  3. Desa Wisata Sitonjul Tawarkan Suasana dan Keaslian Budaya
  4. Tiap Bulan, 100 Wisatawan Asing Kunjungi Gedung Perjanjian Linggarjati
  5. Pemkab Jogja Diminta Gandeng Warga Munculkan Potensi Wisata

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan