Studi: Obesitas di Usia Dini Mengurangi Setengah Harapan Hidup Seseorang

Sabtu, 18 Mei 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Obesitas di usia dini dapat mengurangi harapan hidup. Sebuah studi baru-baru ini mengukur obesitas parah pada anak, khususnya di usia dini, dapat mengurangi setengah harapan hidupnya.

Artinya, seorang anak dengan obesitas berat pada usia 4 tahun hanya memiliki harapan hidup 39 tahun jika tidak mengalami penurunan berat badan.

Laman Medical Dialy melansir, Jumat (17/5), peneliti studi tentang obesitas Dr. Urs Wiedemann mengatakan obesitas pada anak usia dini harus dianggap sebagai penyakit yang mengancam jiwa. Diagnosis dini perlu dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas hidup dan umur panjang.

“Obesitas pada masa kanak-kanak harus dianggap sebagai kondisi yang mengancam jiwa. Sangat penting bahwa pengobatan tidak ditunda sampai berkembangnya diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi atau penyakit lainnya,” kata Wiedemann.

Baca juga:

Anak Obesitas Berisiko Alami Defisiensi Zat Besi

Guna memperkirakan dampak obesitas pada masa kanak-kanak terhadap penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan harapan hidup, para peneliti menciptakan model obesitas dini.

Data dari 50 penelitian yang ada dengan lebih dari 10 juta partisipan dari berbagai negara di seluruh dunia digunakan untuk model ini.

Studi tersebut memperhitungkan faktor-faktor seperti usia timbulnya obesitas, durasi obesitas, akumulasi risiko yang tidak dapat diubah, dan tingkat keparahan obesitas.

Tingkat keparahan obesitas dihitung berdasarkan skor BMI Z, menentukan seberapa besar BMI seseorang menyimpang dari normal berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Baca juga:

Pemberian MPASI Tepat Cegah Obesitas

“Model ini menunjukkan bahwa obesitas yang terjadi lebih awal, meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit penyerta terkait. Model obesitas yang terjadi lebih awal juga menunjukkan bahwa skor BMI Z yang lebih tinggi pada usia dini menyebabkan harapan hidup yang lebih rendah,” demikian hasil dari penelitian tersebut.

Model tersebut juga memperkirakan pengaruh penurunan berat badan terhadap harapan hidup dan kesehatan jangka panjang. Para peneliti mencatat bahwa penurunan berat badan yang lebih awal akan menghasilkan tahun kehidupan yang lebih lama dibandingkan penurunan berat badan yang terlambat.

“Penurunan berat badan mempunyai efek yang mencolok pada harapan hidup dan risiko penyakit penyerta, terutama ketika berat badan turun di awal kehidupan,” kata Wiedemann.

Baca juga:

Cegah Obesitas dengan Mindful Eating

Meskipun sudah diterima secara luas bahwa obesitas pada masa kanak-kanak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kondisi terkait seperti diabetes tipe 2 (T2D) hingga dapat mengurangi harapan hidup, bukti mengenai besaran dampaknya masih belum jelas.

Pemahaman yang lebih baik mengenai besaran tersebut pastinya mengenai konsekuensi jangka panjang, dan faktor-faktor yang mendorongnya dapat membantu menginformasikan kebijakan pencegahan dan pendekatan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan dan memperpanjang hidup. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan