'Society of the Snow' Angkat Kisah Nyata Kecelakaan Pesawat di 1972

Jumat, 12 Januari 2024 - Andreas Pranatalta

PADA 13 Oktober 1972, tim rugby asal Uruguay hendak terbang ke Chili menggunakan pesawat Penerbangan Angkatan Udara Uruguay 571. Penerbangan yang memuat 45 orang penumpang dan awak kabin tersebut semula berawal biasa saja.

Numa Turcatti (Enzo Vogrincic) dan kawan-kawan begitu antusias atas penerbangan mereka ke Chili. Selama penerbangan, mereka saling bercanda tawa, bermain kartu, berlari sana sini, dan bercerita. Tiba-tiba, pesawat mengalami turbulensi yang cukup berat dan mewajibkan semua penumpang mengenakan sabuk pengaman.

Nahas, karena kelalaian pilot, pesawat ini mengalami kecelakaan parah di tengah pegunungan Andes. Di sana begitu sunyi dan tidak ada kehidupan. Hanya suhu dingin dan pegunungan yang diselimuti salju. Tig awak kabin dan sembilan penumpang lainnya tewas seketika di tempat. Sementara lainnya meninggal tidak lama setelah itu karena suhu dingin, kelaparan, dan luka-luka.

Baca juga:

Baca Dulu nih, 5 Sinopsis Film Netflix di Top 10 Movies in Indonesia Today

Dari tragedi ini, 16 orang berhasil selamat namun terdampar di tengah salju luas, memulai perjuangan mereka untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras. Kisah tragis film ini bukan hanya soal jatuhnya pesawat, melainkan sisi lain ketika mereka harus bertahan hidup tanpa bantuan apapun, yakni kanibalisme.

Mayat rekan-rekannya yang tewas tadi terpaksa dipotong dan diambil bagian dagingnya untuk dimakan. Mereka terpaksa melakukan ini agar bertahan hidup sembari mencari pertolongan. Selama 72 hari setelah kejadian, para penyintas mengalami kesulitan yang luar biasa dalam bertahan hidup. Bahkan, pihak tim SAR meyakini semua penumpang sudah tewas.

Suatu hari, ketika cuaca mulai membaik karena datangnya musim semi, dua orang dari mereka, Nando Parrado (Agustin Pardella) dan Roberto Canessa (Matias Recalt) berusaha mendaki puncak gunung setinggi 4.650 meter tanpa peralatan untuk mencari bantuan. Mereka menempuh perjalanan dengan jalan kaki selama 10 hari ke Chili.

Baca juga:

Gina S. Noer Beberkan Ide Kreatif di Balik Kesuksesan Film 'Dua Garis Biru'

Film 'Society of the Snow' Angkat Kisah Nyata Kecelakaan Pesawat Uruguay di 1972
Mereka memakan tubuh manusia demi bertahan hidup. (Foto: Netflix)

Lantas, apakah Nando dan Roberto berhasil menyelamatkan teman-teman mereka?

Kejadian ini pun menjadi sejarah dan menyita perhatian banyak orang, terlebih dengan rilisnya film Society of the Snow di Netflix. Semua korban meninggal di pesawat dikubur tepat di lokasi pesawat terjatuh.

Monumen berupa altar sederhana dibangun untuk mengingat para mendiang yang bertuliskan “El mundo a sus Hermanos uruguayos cerca, oh dios deti” yang memiliki arti “Dunia bagi saudara-saudara uruguayanku, ya Tuhan, bagi-Mu”. (and)

Baca juga:

Film Indonesia Berkompetisi di Locarno Film Festival 2021

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan