Soal Hujan Buatan, Anies Sebut BPPT 'Offside'
Jumat, 05 Juli 2019 -
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan bahwa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terlalu terburu-buru mengumumkan rencana penerapan teknologi modifikasi cuaca Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang akan menghasilkan hujan buatan di Jakarta.
Sambung Anies, saat ini langkah-langkah tersebut masih dibicarakan dan dimatangkan dahulu sebelum nanti diumumkan.
"Soal hujan, nanti sesudah matang baru diumumkan. Menurut saya BPPT Offside tuh jadi sebelum matang sebelum semuanya siap baru kita. Klo kita hanya menjadi perdebatan saja," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (5/7)
Harusnya, kata Anies, BPPT tak hanya membereskan persoalan kualitas udara buruk di Ibu Kota hanya dengan langkah jangka pendek saja, tapi juga jangka panjang.
"Saya mendengar BPPT sudah menyampaikan keluar. Perlu saya sampaikan bahwa itu tdk seharusnya dibicarakan dulu sebelum matang memang mau dilakukan dulu apa tidak," tutur Anies.
Baca Juga: Ratusan Brimob Kepung Jakarta, Begini Komentar Anies Baswedan
Seperti diketahui, BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) menyiapkan tiga skenario kegiatan TMC khusus mengatasi pencemaran udara.
"TMC untuk mengatasi pencemaran udara yang disebabkan kegiatan perekonomian baru pertama kali dilaksanakan. Gubernur DKI Jakarta sudah memberkani lampu hijau dan meminta agar TMC dilaksanakan paling cepat setelah tanggal 10 Juli dan paling lambat sebelum periode anak sekolah masuk pasca libur," ungkap Kepala BPPT Hammam Riza.
BBTMC akan menawarkan tiga skenario teknologi modifikasi cuaca untuk antisipasi pencemaran udara, yakni metode pertama adalah penyemaian awan dengan garam NaCL akan dilakukan disaat ada awan potensial agar hujan terjadi di wilayah Jakarta sehingga polutan yang ada di atmosfer Jakarta dan upwind bisa tersapu dan jatuh bersama dengan air hujan.
Metode kedua, jika tidak ada awan potensial, dilakukan penghilangan lapisan inversi, yaitu dengan melakukan semai pada lapisan-lapisan inversi dengan menggunakan dry icedengan tujuan lapisan tersebut menjadi tidak stabil. Terakhir dengan metode water spraying dari darat menggunakan alat Ground Mist Generator yang akan ditempatkan di 10 lokasi di daerah upwind. (Asp)
Baca Juga: Undang Ustaz Pendukung HTI, Begini Pembelaan Anies Baswedan