SMRC: Cuma 5 Persen Publik Dukung Ide Presiden Tiga Periode

Jumat, 01 April 2022 - Mula Akmal

MerahPutih.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei bertajuk “Sikap Publik terhadap Penundaan Pemilu”, Jumat (1/4).

Hasilnya, hanya 5 persen publik Indonesia yang mendukung gagasan presiden tiga periode.

Baca Juga:

Ketua DPR Imbau Tegakkan Disiplin Prokes Saat Ramadan

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan hasil survei ini menunjukkan bahwa mayoritas warga, 73 persen, menilai ketentuan masa jabatan presiden maksimal dua kali harus dipertahankan.

"Hanya 15 persen yang menilai ketentuan tersebut harus diubah," kata Deni saat memaparkan hasil survei lembaganya secara daring.

Deni menjelaskan dari 15 persen yang menilai masa jabatan presiden harus diubah, 61 persen (atau sekitar 9 persen dari total populasi) ingin masa jabatan presiden hanya satu kali (untuk 5, 8, atau 10 tahun).

"Yang ingin lebih dari dua kali (masing-masing 5 tahun) hanya 35 persen atau hanya sekitar 5 persen dari total populasi," ujarnya.

Presiden Jokowi. Foto: Setkab
Presiden Jokowi. Foto: Setkab



Deni menambahkan pendapat warga yang mayoritas ingin mempertahankan ketentuan masa jabatan presiden maksimal dua kali ini konsisten dalam 3 kali survei, pada Mei 2021, September 2021, dan Maret 2022.

“Ide menambah periode jabatan presiden bukanlah aspirasi yang umum di masyarakat. Hanya sekitar 5 persen warga yang setuju dengan pandangan itu. Publik pada umumnya ingin seorang presiden hanya menjabat maksimal dua periode saja,” papar Deni.

Survei ini dilakukan pada 1220 responden yang dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1027 atau 84%. Sebanyak 1027 responden ini yang dianalisis.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,12% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Wawancara tatap muka dilakukan pada 13 - 20 Maret 2022. (Pon)

Baca Juga:

PP Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Sabtu 2 April 2022

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan