Siswi SMP Indonesia Abigail Marcia Danielle Raih Medali Emas Kompetisi Menulis di Yale University

Sabtu, 11 November 2023 - Wisnu Cipto

MERAH PUTIH kian berkibar. Satu lagi anak bangsa Indonesia menorehkan prestasi kelas dunia. Abigail Marcia Danielle, siswi kelas G9 (3 SMP) Sekolah Internasional Ichthus West Campus Kedoya, Jakarta Barat, sukses membawa pulang medali emas kompetisi akademik internasional bertajuk World Scholar's Cup (WSC) Tournament of Champions (TOC) di Yale University, Amerika Serikat.

WSC TOC 2023 yang berlangsung pada 2-8 November itu diikuti sekitar 1.600 siswa-siswi, mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas, dari berbagai sekolah di dunia. Dari ribuan siswa itu, Abigail berhasil memenangkan penghargaan kompetisi menulis.

Keberhasilan Acha, sapaan akrabnya, menjadi yang terbaik bukan perjuangan mudah. Sejak Maret 2023, Acha mengawali langkahnya dengan lolos seleksi tingkat lokal di Bandung, lalu lanjut seleksi babak regional di Bangkok pada September 2023, hingga akhirnya sukses mengantongi tiket maju ke babak final di Yale University.

Baca Juga:

Berawal dari Kupang, 'Bapak Air' Letjen Maruli Hadirkan Air Bersih di Pelosok RI

Saat babak final, Acha menulis makalah berjudul 'When Is Good Time for Newspaper to Write Exaggerated Story?' atau 'Kapan Waktu yang Tepat bagi Media untuk Menulis Berita Glorifikasi?'. Makalah ini memaparkan tentang bagaimana reaksi pembaca atas seluruh berita yang diglorifikasi media.

Acha pun melengkapi makalah menggunakan berbagai perspektif dalam menganalisis tema yang diangkat. Tema kekinian dan kemampuan analisis gadis kelahiran 2 Oktober 2009 itu berhasil memukau perhatian dewan juri hingga mengantarkannya meraih medali emas.

Hebatnya lagi, kesuksesan Acha tidak hanya juara kategori penulisan makalah. Ichthus West Campus, sekolah Acha, total sukses membawa pulang 23 medali dari Yale University, terbagi 2 grup, baik dari G8 (kelas 2 SMP) dan G9. Adapun Acha sendiri turut menyumbang empat medali, meliputi emas individual writing, serta tiga perak ketegori beregu Team Bowl, Team Writing, dan Team Debate.

Baca Juga:

Indonesia Kaya Siap Luncurkan Drama Cerita Rakyat Bertema Horor

Ada kisah menarik yang dialami Acha dan timnya saat mengikuti kompetisi babak final Team Debate, seperti dikisahkan ibunda Gracia Natalie Hartono. Perempuan yang bekerja sebagai Head Legal perusahaan berbasis multinasional itu mengakui anaknya awalnya sempat gugup dan tidak percaya diri.

"Acha waktu kemarin di sana ada banget nervous-nya, ketakutannya, itu ada. Dia paling takut waktu debat, karena siswa-siswi dari Inggris itu kan speaking-nya kental banget, ya, jadi dia takut," ungkap Gracia, kepada MerahPutih.com, Jumat (10/11).

Portofolio Masa Depan

Siswi SMP Indonesia Abigail Marcia Danielle peraih Medali Emas Kompetisi Menulis World Scholar's Cup (WSC) Tournament of Champions (TOC) berpose di patung ikonik Yale University. (Foto: Dok Keluarga/IST/MP)

Namun, Gracia sangat memahami kekhawatiran sang anak, sehingga tidak mau menambah tekanan dan tetap memberikan dukungan, serta memuji kerja keras Acha yang sudah berhasil masuk babak final. "Saya bilang hadapi aja, ini akan jadi pengalaman berharga, bisa sampai sini juga sudah hebat," kenang Gracia.

Alhasil, Acha mampu tampil maksimal kembali sukses meraih medali dan merasa bangga dapat bersaing dengan pelajar dari berbagai negara peserta WSC TOC di Yale University itu. Bagi putrinya, Gracia melihat ajang yang diikuti bukan hanya sekedar mengejar hadiah, melainkan pengalaman dan portofolio untuk masa depan.

"Dia kan cita-citanya mau jadi diplomat atau lawyer, jadi saya bilang prestasi ini penting banget untuk dia nanti kalau mau apply sekolah di sana. Makanya, dia bahkan sampai foto sambil megang patung pendiri Yale University, semoga bisa balik ke sana lagi jadi student," ungkap Gracia.

Baca Juga:

Teknisi Indonesia Kibarkan Merah Putih di Hyundai World Skill Olympics 2023

Meski meraih penghargaan dan medali, kegiatan sosial menjadi yang paling disenangi Acha. Gracia bercerita betapa senangnya Acha mengikuti kegiatan Scavenger Hunt, di mana para pelajar dari berbagai negara bisa saling berkenalan dan berinteraksi.

"Di sana juga ada kegiatan non-akademiknya, itu scavenger hunt. Jadi Acha memang anaknya sosial sekali, dia senang banget ikut acara itu. Dia bisa ngobrol dan kenalan sama pelajar dari negara lain, bisa untuk jalin networking juga," terang Gracia.

Oleh karenanya, Gracia merasa sangat bersyukur kepada dukungan penuh pihak sekolah dari seleksi awal, serta orangtua murid lainnya yang turut mendampingi Acha dan teman-temannya selama di Yale University.

"Berterima kasih sama sekolah yang sudah turut aktif dari step awal, memberikan pelatihan, dan support dr Ms Sandra, Ms Jessica dan Ms Maya. Juga ibu-ibu yang bersama pergi, ibu Marlina ibu dari Beatrice G8, ibu Devy ibu dari Patricia G9 dan ibu Cherlie ibu dari Gisella G8," ungkap perempuan, yang juga tercatat sebagai pengacara aktif itu.

Abigail Marcia Danielle (atas ke-2 dari kanan) bersama siswa Ichthus West Campus lainnya yang berkompetisi di WSC TOC, Yale University, AS. (Foto: Dok Keluarga/IST/MP)

Kesuksesan di Yale University bukan cerita akhir bagi Acha. Remaja putri berusia 14 tahun itu tengah bersiap untuk kembali bekerja keras mengikuti kompetisi kelas dunia.

Kepada MerahPutih.com, Gracia memastikan ini bukan kali terakhir sang anak mengikuti kompetisi internasional, karena Acha akan mengikuti kompetisi Harvard Model Congress Asia yang rencananya diadakan di Seoul Korea Selatan pada 2025 mendatang.

Yuk, dukung dan doakan Acha bisa kembali meraih hasil terbaik di ajang kompetisi selanjutnya, sehingga dapat menginspirasi pelajar-pelajar lain di Indonesia untuk semakin berkibar menorehkan prestasi terbaik di tingkat dunia. (Waf)

Baca Juga:

Indonesia Kini Punya PLTS Terbesar Ketiga di Asia Tenggara

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan