Siswa IQ di Bawah 80 Masih Bisa Masuk Sekolah Rakyat, Asalkan dari Keluarga Miskin

Senin, 19 Mei 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Presiden Prabowo Subianto mulai mewujudkan salah satu janji kampanyenya membuka sekolah gratis bagi anak-anak keluarga miskin. Untuk tahap pertama akan dibuka 63 Sekolah Rakyat, dengan mayoritas masih di Pulau Jawa.

Selaku koordinator program, Kementerian Sosial (Kemensos) merinci Sekolah Rakyat yang siap beroperasi mulai tahun ajaran baru pada Juli mendatang di Pulau Jawa sebanyak 34 titik, Sumatera 13, Sulawesi , Bali dan Nusa Tenggara 3, Kalimantan 2, Maluku 2, dan Papua 1 titik.

"Kami catat ada 63 titik yang mulai beroperasi pada Juli tahun ini. Insya Allah pertengahan Juli sudah dimulai," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Agus Zainal Arifin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (19/5).

Baca juga:

Pemerintah Tengah Rumuskan Skema Pemenuhan Kebutuhan Guru Sekolah Rakyat

Agus menambahkan pemerintah menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat di titik lainnya secara bertahap hingga ada di seluruh nusantara. "Minimal 100 Sekolah Rakyat harus dibangun setiap tahun, sehingga ke depan setiap kabupaten/kota dapat memiliki sekolah rakyat," imbuhnya.

Menurut Agus, untuk penerimaan murid Sekolah Rakyat didasarkan pada kelengkapan administrasi calon murid, bukan pada kecerdasan atau kemampuan akademik.

"Tidak pada kecerdasan atau kemampuan akademik, termasuk kalau mungkin IQ-nya hanya 80 misalnya, juga tidak masalah, itu harus diterima," ungkap pejabat eselon 1 Kemensos itu, dikutip Antara.

Namun, Agus menambahkan terdapat pertimbangan khusus terkait syarat kesehatan dalam penerimaan, yakni anak-anak yang menderita penyakit menular. Nantinya, lanjut dia, mereka akan dirujuk terlebih dahulu hingga sembuh sebelum dapat menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat.

Baca juga:

200 Sekolah Rakyat Bakal Dibangun di Kantong Kemiskinan Tinggi

"Mungkin seleksi yang agak beda sedikit adalah tentang kesehatan, karena memang jangan sampai ada yang punya penyakit menular, kemudian sekolah di sini. Bukan ditolak, menurut arahan Presiden Prabowo agar diberikan perawatan, kerja sama dengan Kementerian Kesehatan," papar dia.

Lebih jauh, Agus menegaskan tujuan utama Sekolah Rakyat untuk memberdayakan masyarakat miskin, sehingga para murid merupakan mereka yang berasal dari kelompok miskin atau miskin ekstrem sesuai kategori Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Murid yang harus belajar di sini dibatasi bagi keluarga miskin ekstrem dan miskin atau pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dipilih desil 1 dan 2," tandasnya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan