Siapkan Sekolah Perempuan, RIDO Target Tingkatkan Ekonomi dan Pendidikan Perempuan
Senin, 07 Oktober 2024 -
MERAHPUTIH.COM - PASANGAN calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO), berkomitmen meningkatkan ekonomi dan pendidikan bagi kaum perempuan di Jakarta. Langkah itu diambil untuk mengatasi ketimpangan gender, terutama dalam hal partisipasi perempuan di dunia kerja.
"Kunci untuk mengurangi ketimpangan ini ialah pendidikan. Kami memiliki program sekolah gratis tidak hanya di sekolah negeri, tetapi juga di sekolah swasta. Sekolah swasta yang terpilih, Insya Allah, akan membantu meningkatkan partisipasi pendidikan kaum perempuan melalui program ini," kata RK dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10).
Program berikutnya ialah menghadirkan sekolah perempuan untuk para ibu. Hal itu dilakukan setelah melihat masih ada ribuan perempuan di Jakarta yang putus sekolah. "Nantinya, sekolah ini akan diadakan di balai RW dengan kurikulum yang mencakup ekonomi keluarga, keharmonisan keluarga, dan topik lainnya," jelas Ridwan Kamil.
Untuk memperkuat ekonomi kaum perempuan, RK juga menawarkan Kredit Mesra yang diberikan tanpa bunga dan tanpa agunan. Untuk memperoleh kredit ini, perempuan hanya perlu mendaftar secara berkelompok, lima orang per kelompok.
Baca juga:
RIDO Siap Mitigasi Korupsi agar APBD Bisa Dinikmati Warga Jakarta
"Jika satu anggota bermasalah, yang lain bertanggung jawab. Program ini sudah saya jalankan di Jawa Barat," ungkapnya.
Menurutnya, ketiga program itu diharapkan dapat meningkatkan indeks kualitas hidup perempuan sehingga ketimpangan gender dapat diminimalkan. "Perempuan harus dilindungi dan diberikan kesempatan yang setara. Kesetaraan ini perlu dijamin gubernur dan pemimpin Jakarta," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya keadilan dalam kepemimpinan. Di samping itu, RIDO akan memperluas lapangan pekerjaan melalui pemberdayaan para ibu yang tinggal di rumah dengan program sekolah perempuan. "Di Jawa Barat, saya pernah meluncurkan program yang kami sebut Suporter Cinta, yakni sekolah untuk perempuan yang meraih impian dan cita-cita. Lulusannya mencapai 75.000 orang," tambahnya.
RK menjelaskan para peserta sekolah perempuan ini bisa meningkatkan taraf hidup mereka dengan menjadi wirausaha. Program ini juga menyertakan kurikulum antiradikalisme. "Di masa depan, kami berencana menghadirkan Sekolah Politik Perempuan, agar perempuan dapat memperjuangkan masa depan mereka sendiri, keluarga, dan gendernya," tutup Ridwan Kamil.
Baca juga:
Visi-Misi RIDO di Debat Pilkada Jakarta 2024, Ingin Istimewakan Gen Z
Dalam program RIDO terkait perempuan, ada beberapa hal yang bisa digarisbawahi yakni Sekolah Perempuan Maju yang akan memberikan pelatihan dan pemberdayaan untuk perempuan, termasuk di dalamnya pelatihan untuk kemandirian ekonomi, literasi digital, kewirausahaan, dan program yang dibutuhkan untuk kemandirian perempuan termasuk secara ekonomi.
Selain itu, pasangan RIDO akan memfasilitasi akses permodalan bagi usaha yang dimiliki dan dikelola perempuan. Pasangan RIDO juga akan memastikan dan meningkatkan keterwakilan perempuan dalam posisi kepemimpinan di Pemerintah Provinsi Jakarta.
Selain membahas ketimpangan gender, Ridwan Kamil juga merespons pertanyaan dari pasangan Pramono-Rano yang menyinggung pentingnya kelurahan sebagai pusat penguatan sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dalam pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan.
Menurut Ridwan Kamil, tidak mungkin masalah Jakarta diselesaikan dengan pendekatan sentralistik dari Balai Kota. Karena itu, konsep yang diusung pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) untuk DKI Jakarta ialah singkatan dari desentralisasi, kolaborasi, dan inovasi.
"Kelurahan ialah pusat dari ASN (aparatur sipil negara) di bawahnya, termasuk RW. Oleh sebab itu, kami akan mendemokratisasi warga Jakarta yang cerdas untuk mendesain masa depan mereka sendiri dengan pendekatan global. Bagaimana caranya? Setiap RW akan diberi anggaran Rp 200 juta per tahun, dengan total Rp 1 miliar selama lima tahun," jelasnya.
Kang Emil juga menyebut insentif untuk RT, RW, Dasawisma, PKK, dan Posyandu akan ditingkatkan. "Bayangkan ada rapat di 2.700 RW yang dipimpin pak lurah untuk merancang masa depan wilayah mereka. Dengan begitu, gubernur bisa fokus mengurus persoalan besar, dan Jakarta akan lebih maju," ungkapnya.(asp)
Baca juga:
Serap Keluhan Warga, RIDO Diminta untuk Blusukan hingga Gang Kecil