Seruit, Makanan Maknyus Masyarakat Lampung
Selasa, 29 Januari 2019 -
BERKUNJUNG ke Lampung akan sangat merugi rasanya jika tak sempat mencicipi pedas dan nikmatnya sambal Seruit. Olahan sambal dengan tambahan sedikit bumbu dapur ini dijamin mampu menghangatkan pagimu.
Bagi para pecinta kuliner, nama sambal seruit tentu tak asing lagi. Bahkan bagi yang pernah mencicipinya, jika mendengar kata 'sambal seruit' saja pasti akan langsung ngiler dan ingin menyantapnya.
1. Bahan dan cara membuat sambal seruit
Untuk membuat satu porsi sambal seruit kamu harus menyipakan, 6 butir bawang merah, 4 buah cabai merah, 1/2 sendok terasi yang sudah digoreng, 1 sendok garam dan 1 sendok gula pasir. Haluskan semua bahan tersebut dan siram dengan air panas sebanyak satu gelas.
Jika semua bahan dan langkah di atas rampung, kamu tinggal menyiapkan lauknya. Masyarakat setempat sering menjadikan ikan sebagai syarat untuk menikmati sambal seruit. Ikan yang digunakan umumnya yang berasal dari sungai besar.
2. Ikan sebagai syarat seruit
Kebiasaan banyak orang, termasuk di daerah asalnya sering memakai ikan sebagai syarat seruit. Jenis ikan yang sering pakai adalah ikan balide, ikan baung, ikan layis, dan berbagai ikan lainnya. Ikan-ikan yang sudah di siapkan terlebih dahulu dibumbui dan dibakar.
Agar sajian seruit semakin maknyus, alangkah baiknya ditambah sedikit lalapan. Waktu yang cocok untuk menyantap seruit adalah pada pagi hari. Apalagi menyantapnya dengan nasi hangat, tentu sangat menggoda, bukan?
3. Seruit yang menjadi tradisi
Secara kultural, Lampung memiliki dua masyarakat adat, yakni Lampung Sai Batin dan Lampung Pepadun. Keduanya sama-sama memiliki kebiasaan berkumpul. Saat berkumpul, diperlukan makanan yang bisa dinikmati bersama-sama.
Makanan yang sering disajikan adalah seruit. Namun, kebiasaan makan seruit tidak memliki oleh semua masyarakat adat. Hanya masyarakat Lampung Pepadun yang menjadikan seruit sebagai makanan pokok. (zaim)
Baca Juga: Hangatkan Musim Hujanmu dengan Sambal Tumpang Khas Boyolali