Sentimen Ini Picu Rupiah Sentuh Rp14.000 per Dolar AS
Jumat, 21 Agustus 2015 -
MerahPutih, Keuangan-Nilai tukar rupiah terus menunjukkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah menyentuh Rp14.000 per dolar AS sudah di depan mata.
Mengutip data Bloomberg, Jumat (21/8) pada sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah sebesar 31 poin menjadi Rp13.916 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.885 per dolar AS.
Berdasarkan data Yahoo Finance, nilai tukar rupiah juga melemah. Rupiah terhadap dolar AS ditutup Rp13.943. Sementara berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.895 per dolar AS.
"Tiongkok kembali memberikan sentimen negatif bagi pasar keuangan di kawasan Asia, data manufaktur Tiongkok pada bulan Agustus menunjukan kontraksi," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra seperti dikutip Antara.
Menurut Ariston, data manufaktur itu memberi gambaran bahwa ekonomi Tiongkok belum kondusif, situasi itu akan berdampak pada perekonomian Indonesia mengingat Tiongkok salah satu mitra dagang utama, sehingga menjadi ancaman bagi Indonesia untuk memperbaiki kinerja ekspor.
"Kondisi itu membuat harapan pelaku pasar terhadap ekonomi domestik menjadi turun dan berdampak pada nilai tukar rupiah," katanya.
Di sisi lain, lanjut Ariston, masih kuatnya proyeksi the Fed akan menaikan suku bunganya juga mendorong investor asing terus menarik dananya keluar dari pasar keuangan Indonesia, sehingga menambah sentimen negatif pada mata uang rupiah.
Analis pasar uang dari Bank Mandiri, Reny Putri mengatakan, investor masih tetap memburu dolar AS menyusul prospek ekonomi Amerika Serikat dinilai lebih baik dibandingkan negara maju lainnya.
"Investor menilai dengan memegang dolar AS maka nilai aset tidak tergerus," katanya.
Ia menambahkan bahwa sentimen dari negeri juga belum ada yang mendukung untuk mendorong nilai tukar rupiah kembali ke area positif. Data ekonomi Indonesia yang telah dirilis juga belum sesuai dengan harapan pasar. (Luh)
Baca Juga:
BI Sebut Kondisi Bank Baik Meski Rupiah Jeblok