Sekjen PBB Serukan Korea Utara dan Korea Selatan Menahan Diri
Minggu, 23 Agustus 2015 -
MerahPutih, Asia-Pasukan Korea Selatan dan Korea Utara sudah bersiaga. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki Moon menyerukan kedua Korea menahan diri.
Ketegangan memuncak setelah Korea Selatan mengabaikan ultimatum Korea Utara agar menghentikan siaran propaganda anti-Korut. Ban Ki Moon, mantan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, merasa prihatin dengan kemungkinan pecahnya Perang Korea Jilid II.
“Dia mendorong kedua pihak untuk menahan diri dari hal-hal yang bisa meningkatkan ketegangan,” ujar Sekjen PBB Ban Ki Moon melalui juru bicaranya, Eri Kaneko seperti dikutip Reuters, Sabtu (22/8).
Kedua pemimpin negara yang bertikai sejak Perang Korea pecah pada 1950-1953, diminta melakukan pertemuan di Desa Panmunjom pada pukul 09:00 GMT untuk membahas gencatan senjata.
Dalam pertemuan ini, Korea Selatan akan mengirimkan Penasehat Keamanan Nasional Kim Kwan-jin dan Menteri Unifikasi Hong Yong-Pyo. Sedangkan Korea Utara akan mengirim pejabat senior Hwang Pyong-jadi dan Kim Yong-gon.
"Pertemuan ini rencananya akan membahas terkait ketegangan yang tengah berlangsung antara Korut dan Korsel," kata pihak Pyongyang dikutip dari BBC.
Angkatan Darat Korea Utara (KPA) menyatakan pasukan garis depan berada dalam keadaan ‘bersenjata lengkap, siaga perang’ sesuai perintah Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengutip sebuah sumber militer yang menyebutkan Korut telah memobilisasi unit artileri ke dekat perbatasan. Diduga unit artileri itu disiapkan untuk menyerang 11 pengeras suara yang memutar siaran propaganda ke arah perbatasan Korut. (rfd)
Baca Juga:
AS Tempatkan Pasukan di Korea Selatan