Sega Klaim NFT dan Cloud Streaming jadi Masa Depan Video Gim

Selasa, 12 April 2022 - Muchammad Yani

SETELAH melihat potensi besar seperti Ubisoft Quartz dan beberapa gim berbasis NFT, Sega akan ikut untuk meramaikan gim dengan tren tersebut dalam proyek terbarunya. Proyek bernama Super Game ini akan hadir untuk beberapa gim Sega ke depan dengan berbasis cloud streaming dan NFT.

Seperti yang dikutip dari laman Kotaku, proyek tersebut telah berjalan sejak Maret 2022 lalu dimana Sega telah merekrut karyawan besar-besaran di situs resminya. Proyek Super Game yang sempat diumumkan pada 2021 lalu ini, nantinya akan Sega selipkan esensi NFT dan cloud streaming yang sedang tren di 2022 ini.

Hal ini diumumkan sendiri oleh vice president dari Sega yakni Shuji Utsumi, dimana Super Game ini nantinya akan lebih dari satu gim yang terintegrasi NFT dan cloud streaming. Bahkan proyek ini akan menghadirkan beberapa gim AAA yang akan hadir untuk konsol next-gen pada lima tahun ke depan.

Baca juga:

Konami Akui Masih Banyak Kekurangan di eFootball

Proyek dengan berbagai judul tersebut masih belum diumumkan oleh Utsumi terkait Super Game ini, akan tetapi beberapa gim di antaranya besar kemungkinan adalah Sonic the Hedgehog, Project Diva, serta Phantasy Star Online 2 yang dirilis sebagai first-party oleh Sega.

Developer tersebut kemungkinan besar akan merilis cloud streaming arcade seperti claw maching yang terintegrasi oleh perusahaannya di Jepang, serta berbagai cloud gaming yang nantinya akan dipublikasikan oleh sebagian perusahaan konsol maupun PC. Tapi tentu keputusan ini bisa dilakukan dengan keterbatasan wilayah maupun negara, mengingat Sega pun pasar paling besar hanya berada di Jepang saja.

Potensi besar dalam hubungan antara streamer dengan penonton. (Foto: Unsplash/Kadyn Pierce)
Potensi besar dalam hubungan antara streamer dengan penonton. (Foto: Unsplash/Kadyn Pierce)

Apalagi Utsumi sendiri juga melihat potensi besar dalam dunia cloud gaming dan streaming, seperti beberapa konten yang ada pada Twitch dan YouTube Gaming, serta Microsoft dengan Xbox dan PC gim Pass. Berbagai pembaruan dan perencanaan proyek ini masih harus diulik oleh Utsumi dengan melakukan observasi terhadap para gimr dimulai dari 2022 ini.

"Aku juga melihat potensi besar antara sisi orang yang bermain gim, dan sisi orang yang menonton orang bermain gim. Kami akan memikirkan penggarapan hiburan di antara kedua sisi ini," ujar Utsumi.

Baca juga:

Epic Resmi Luncurkan Unreal Engine 5

Sebelumnya, memang Sega ingin melakukan integrasi NFT pada Super Games seperti Ubisoft Quarts menurut produser dari Sega yakni Masayoshi Kikuchi. Ia menjelaskan bahwa dunia video gim pun bisa terhubung dengan tren dan budaya kini, apalagi dengan teknologi dan media sosial, dunia video gim dapat diakses dengan mudah oleh para gimr maupun khalayak yang menonton orang bermain gim.

Setelah itu, ia juga menjelaskan bahwa masa depan video gim ini mungkin akan bergerak secara natural, seperti cloud streaming serta NFT. Kikuchi akan melihat perspektif ini lebih dalam dan mencoba untuk menghubungkan tren ini dengan mindset dari perusahaan Sega dalam menggarap gim.

Tapi pendapat Kikuchi memang terasa samar, dan bahkan ia pun melihat dari sisi lain bahwa masih banyak celah dari NFT yang berpotensi menurunkan pamor dari Sega. Sebelumnya pihak Sega pun juga memahami hal tersebut masih penuh dengan kontra.

NFT bisa hadir pada beberapa proyek 5 tahun ke depan Sega. (Foto: Unsplash/Andrey Metelev)
NFT bisa hadir pada beberapa proyek 5 tahun ke depan Sega. (Foto: Unsplash/Andrey Metelev)

Beberapa alasannya adalah penuhnya sampah elektronik dari blockchain, sebagian orang yang tidak bisa mendapatkan VGA dikarenakan penimbun dan penambang uang kripto, serta melihat jatuhnya Ubisoft dengan Ubisoft Quartz yang menjadi blunder besar di 2022 ini. Apalagi NFT pun juga bisa diretas dengan mudah oleh para peretas andal, seperti permasalahan Axie Infinity yang membuat peretas bisa mencuri uang triliunan rupiah.

Terlepas dari kritik pedas di kemudian hari, Sega harus berpikir setidaknya ratusan kali sebelum melakukan integrasi pada gimnya menggunakan NFT, apalagi cloud streaming pun adalah fitur yang tidak dapat dinikmati sepenuhnya oleh para gimr mengingat koneksi internet menjadi suatu permasalahan. (dnz)

Baca juga:

LEGO dan Epic Games Berkolaborasi Garap Metaverse untuk Anak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan