Satu-satunya Daerah di Jakarta yang tidak Masuk Zona Merah COVID-19

Selasa, 28 Juli 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menyebut lima wilayah kota di DKI Jakarta saat ini kembali berada dalam zona tinggi risiko penyebaran virus Corona.

Menurut Wiku, hanya satu daerah di DKI Jakarta yang saat ini berada dalam zona risiko sedang penyebaran COVID-19, yakni Kepulauan Seribu.

Baca Juga

Update COVID-19 DKI Jakarta Selasa (28/7): 19.886 Positif, 12.373 Orang Sembuh

"Ini perlu menjadi perhatian kita semuanya, khususnya masyarakat di DKI Jakarta. Pemerintah daerah agar betul-betul dapat memperhatikan kondisi ini untuk memperbaiki kondisinya,” kata Wiku, Selasa (28/7).

Wiku menjelaskan, pada Minggu (10/7), terlihat ada 33% atau dua wilayah dengan risiko tinggi atau zona merah COVID-19, yaitu Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

Kemudian pada Minggu (26/7), bertambah menjadi lima kota, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay
Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay

Bahkan, pada Minggu (21/6) terdapat satu daerah yang masuk zona tidak terdampak, yaitu Kepulauan Seribu, sekarang sudah menjadi risiko sedang.

Dari apa yang terjadi di DKI Jakarta, terlihat di dalam minggu terakhir kasusnya meningkat cukup drastis dari seminggu sebelumnya. Adapun, distribusi kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta didominasi oleh kelompok umur 18 hingga 59 tahun.

"Seminggu sebelumnya adalah 1.880 kasus menjadi 2.679. Ini adalah peningkatan yang cukup pesat. Pada gambaran distribusi kelompok umur dari Covid-19 di DKI Jakarta terlihat pada usia 18 sampai dengan 59 tahun jumlahnya yang positif adalah 80%,” jelas Wiku.

Jika dilihat dari kelompok kasus yang meninggal akibat COVID-19 , didominasi oleh kelompok umur di atas 45 tahun yakni sebesar 80%.

“Sedangkan kalau kita lihat dari yang meninggal sisi usia ternyata di atas 45 tahun, jumlahnya cukup besar yaitu 80%. Artinya penularan bisa terjadi di kelompok usia relatif produktif dan korban pada usia lanjut,” terang pria berusia 56 tahun ini.

Selain itu, kelompok positif COVID-19 di DKI Jakarta didominasi oleh kelompok laki-laki yakni sebesar 52,3%. Berikutnya, dari jenis kelamin, dari jenis kelamin kita lihat bahwa kasus positifnya relatif hampir sama pada kelompok laki-laki 52,3%.

"Sedangkan kelompok perempuan adalah 47,87% orang,” ujar Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyatakat FK Universitas Indonesia ini.

Baca Juga

Gedung DPRD DKI Jakarta Ditutup

Sementara, jika dilihat dari jumlah meninggal, jenis kelamin laki-laki mendominasi sebesar 61,26%, dan perempuan 38,75%.

“Ini artinya adalah kita betul-betul harus menjaga kelompok rentan. Terutama pada usia lanjut dan juga pada kelompok jenis kelamin laki-laki,” pungkasnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan