Satelit Kuno NASA Masuk Masa Pensiun dan Kembali ke Bumi

Selasa, 01 September 2020 - Leonard

SELAMA akhir pekan kemarin, sebuah satelit milik NASA telah dipersiapkan untuk memasuki masa pensiun atau akan dinonaktifkan. Satelit itu akan dengan terbakar saat jatuh menembus lapisan atmosfer ketika kembali ke Bumi.

"Pesawat ruang angkasa OGO 1 adalah yang pertama dari rangkaian enam Orbit Observatorium Geofisika . Pesawat ini diluncurkan untuk melakukan berbagai macam eksperimen geofisika guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang Bumi sebagai planet dan untuk mengembangkan serta mengoperasikan satelit jenis observatorium standar," menurut halaman NASA tentang satelit yang akan segera pensiun ini.

Baca juga:

SpaceX Habiskan Uang Triliunan Tiap Bulan Demi 120 Satelit

1
DIluncurkan pada tahun 1964. (Foto: Unsplash/NASA)

Dilansir laman Interesting Engineering, OGO 1 diluncurkan pada September 1964 dan menjalankan tugasnya hingga tahun 1969. Secara resmi dinonaktifkan pada tahun 1971, namun harus terus berada di angkasa luar setelahnya.

Kegiatan satelit berlangsung cukup lama di angkasa luar karena semua saudaranya telah kembali ke Bumi. Yang terakhir telah memasuki atmosfer Bumi pada tahun 2011. Satelit lainnya diluncurkan pada tahun 1965, 1966, 1967, 1968, dan 1969, semuanya setelah OGO 1 menemukan tempatnya di sekitar planet Bumi.

Pengamatan dari Catalina Sky Survey (CSS) Universitas Arizona dan Sistem Peringatan Terakhir Dampak Terestrial Asteroid Universitas Hawaii (ATLAS) mendeteksi OGO 1 dalam perjalanan ke Bumi. Peneliti di CSS, Pusat Objek Dekat Bumi (NEO) Studi di Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan dan Pusat Koordinasi NEO Badan Antariksa Eropa berhasil mengidentifikasi satelit tersebut.

Baca juga:

Berhasil! NASA Luncurkan Perseverance Rover ke Mars

2
Pecahan satelit tidak mengancam Bumi dan isinya. (Foto: Unsplash/NASA)

Mereka memperkirakan bahwa OGO-1 akan masuk kembali ke atmosfer Bumi. Satelit habis terbakar dalam proses jatuhnya pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus di Pasifik Selatan, kira-kira setengah jalan antara Tahiti dan Kepulauan Cook.

"Pesawat ruang angkasa itu akan pecah di atmosfer dan tidak menimbulkan ancaman bagi planet kita atau siapa pun yang berada di Bumi. Hal ini adalah bagian dari proses akhir dari operasional yang normal untuk pensiunan pesawat ruang angkasa," kata sedorang pejabat NASA. (lgi)

Baca juga:

Foto Menakjubkan Bumi dan Bulan Berhasil diabadikan Tianwen-1

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan