Risma Sebut Kemensos Gunakan Software agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran

Senin, 11 Januari 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan sejumlah langkah agar penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk penanganan COVID-19 tepat sasaran.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya telah menyiapkan software yang memadukan data penerima bansos dengan nomor induk kewarganegaraan (NIK).

"Jadi sebelum kita proses realisasi dan PT Pos Indonesia itu kami menyiapkan software itu di mana yang pertama penerima itu harus connect dengan data NIK," kata Risma di gedung KPK, Jakarta, Senin (11/1).

Baca Juga:

Risma Surati KPK hingga UI Minta Kawal Pengelolaan Bansos

Risma menyampaikan, proses penyaluran bansos telah dimulai pada minggu pertama Januari 2021.
Hal ini dilakukan agar Kemensos bisa melakukan evaluasi selama tiga minggu sisa Januari 2021 apabila terdapat penerima bansos yang tidak terbiasa menggunakan perbankan.

"Kenapa kita lakukan di minggu pertama? Supaya kalau ada warga yang tidak bankable atau dia tidak biasa digunakan bank itu maka kemudian kita masih punya 3 minggu untuk evaluasi," ujarnya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua kiri) dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Senin (11-1-2021). ANTARA/HO-Humas KPK
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua kiri) dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Senin (11-1-2021). (Foto: MP/Ponco Sulaksono)

Dengan pemaduan data tersebut, kata Risma, Kemensos dapat menemukan data penerima yang telah meninggal dunia maupun tidak aktif menggunakan rekening banknya selama tiga bulan berturut-turut.

"Makanya sampai hari ini kita tahu misalkan dari Bank Mandiri itu kemarin kalau engga salah yang meninggal 7, kemudian dari Bank BNI yang meninggal kalau engga salah 78, itu kami tahu semua," jelas dia.

Baca Juga:

Mensos Risma Sambangi KPK, Ada Apa?

Selain itu, lanjut Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, terdapat penyertaan foto wajah dan sidik jari penerima dalam penyaluran bansos.

"Kemudian ada foto wajah, jadi kenapa kami minta foto wajah dengan harapan langsung bisa koneksi. Takutnya kalau cuma tanda tangan itu juga tidak connect dengan data kependudukan. Kami juga minta sidik jari, jadi kami minta sidik jari supaya juga connect dengan data kependudukan," kata dia. (Pon)

Baca Juga:

Blusukan di Jakarta, Risma Dinilai Incar Posisi Gubernur DKI

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan