Rintihan Tangis Terdengar dari Lokasi Tewasnya Ita Purnamasari

Sabtu, 28 Maret 2015 - Aang Sunadji

MerahPutih Megapolitan- Seorang penjaga perlintasan Kerete Rel Listrik (KRL) di kawasan Kemiri Muka, Beji, Depok, Jawa Barat, Sarifuddin (50) mengaku sering mendengar rintihan tangis dan jeritan minta tolong dari sekitar lokasi KRL yang ia jaga.

Saat ditemui merahputih.com, Sabtu (28/3), ia menjelaskan, teriakan minta tolong dan jeritan tangis kerap muncul saat malam tiba.

"Kalau malam pukul 10.00 WIB, kondisi kan udah sepi. Nah disitu saya sering dengar ada suara tangis," katanya. (Baca: Ita Purnamasari Tewas Terlindas KRL)

Sambil menghisap sebatang rokok dan meminum secangkir kopi ia menjelaskan, selama 20 tahun lebih bekerja sebagai penjaga KRL ia sudah puluhan kali melihat atau setidaknya mengetahui kejadian tewasnya korban yang terlindas KRL, termasuk tewasnya Ita Purnamasari pada Rabu (25/3).

Ia menambahkan, korban tewas yang terlindas kereta bukan hanya berasal dari kalangan pejalan kaki semata, melainkan juga para pengguna motor.

"Persisnya saya enggak tahu, berapa korban yang tewas. Tapi kejadian korban tewas tertabrak kereta di sini emang sudah banyak," sambungnya.

Pantauan merahutih.com dilokasi, perlintasan KRL di kawasan Kemiri Muka, Beji, Depok bukan hanya dilintasi oleh kendaraan pribadi, melainkan juga dilewati angkutan kota (angkot) Depok. 

Meski menjadi salah satu jalur padat perlintasan, di perlintasan KRL Kemiri Muka, Beji, Depok, palang perlintasan hanya terbuat dari sebatang bambu yang dicat berwarna kuning. (Baca: Permintaan Terakhir Ita Purnamasari Sebelum Tewas)

Saat kereta melintas, Sarifuddin langsung menurunkan palang bambu tersebut kemudian berdiri mengingatkan kepada para pengendara atau pejalan kaki agar tidak melintas terlebih dahulu. (bhd)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan