Ridwan Kamil: Lockdown 731 RT di Jabar Butuh Biaya Rp 2,5 Miliar

Kamis, 01 Juli 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Sebanyak 731 Rukun Tetangga (RT) di 11 kabupaten/kota zona merah Jawa Barat (Jabar) akan diberlakukan karantina wilayah atau lockdown.

Kebijakan ini bagian dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro Darurat untuk meredam pandemi COVID-19.

Baca Juga

Kepatuhan Warga Jabar Jalankan Prokes Terus Menurun

“700-an RT sedang dianalisa apakah akan efektif melalui lockdown yang sedang kita siapkan. Kalau lockdown semua orang (di RT tersebut) tidak boleh pergi (beraktivitas di luar rumah),” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dalam jumlah pers melalui Zoom Meeting, Rabu (30/6).

Nantinya warga di RT yang di-lockdown akan mendapat suplai pangan atau kebutuhan makanan setiap harinya. Makanan akan dikirim oleh pengurus RT atau satgas COVID-19 kewilayahan.

Sebanyak 700-an RT tersebut tersebar di 11 zona merah atau risiko tinggi penularan COVID-19 yang ada di Jawa Barat. Dengan kata lain, zona merah di Jabar yang sebelumnya hanya 2, yakni Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, kini bertambah menjadi 11 kota/kabupaten.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar)

Lockdown tersebut akan menggunakan biaya dari pemerintah desa/kelurahan, kabupaten/kota, provinsi sampai pusat. Di perkirakan, lockdown untuk satu RT yang terdiri dari 30 orang, memerlukan biaya Rp 3,4 juta per hari.

“Angka itu sedang kami rumuskan berapa persen jadi tanggung jawab kota/kabupaten atau kas kelurahan/desa. Tapi intinya biaya itu berjenjang, dan sedang kami komunikasikan apakah pusat juga bertanggung jawab jika ada lockdown di level mikro. Yang kita ketahui ketahanan anggaran untuk satu RT Rp 3,4 jutaan,” katanya.

Dengan biaya Rp 3,4 juta, maka diperlukan Rp 2,5 miliar untuk mengongkosi lockdown di 731 RT zona merah Jabar.

Pilihan lockdown level RT diambil karena semakin hari kasus COVID-19 di Jawa Barat terus meningkat. Hal ini bisa dilihat dari keterisian ranjang rumah sakit khusus COVID-19 yang sudah mencapai 90 persen.

“Memang BOR, salah satu ukuran pandemi COVID-19 terus meningkat, sudah mencapai 90 persen dari kurang lebih jatah untuk pasien COVID-19 40 persen dari total bed pasien di rumah sakit Jabar,” katanya.

Ia menambahkan, total BOR rumah sakit di Jabar sebanyak 54 ribuan. Jumlah ini terdiri dari tempat tidur pasien COVID-19 dan tempat tidur non-COVID-19 atau pasien umum. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga

Kurangi BOR, Pemprov Jabar Pindahkan Pasien COVID-19 ke Hotel

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan