Rencana Apel Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi Dikritik Picu Ketegangan Baru

Senin, 16 September 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Wacana apel akbar Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi yang akan digelar di Tugu Proklamasi pada Minggu (22/9) mendatang, menuai kritik tajam dari berbagai pihak.

Direktur Institut Studi Inovatif Generasi & Humanitas Terpadu (INSIGHT), Dede Rosyadi atau yang akrab disapa Deros, menilai gerakan ini hanya akan menambah ketegangan di masyarakat.

Menurutnya, Pasukan Berani Mati seharusnya fokus pada pembelaan terhadap rakyat miskin dan yang terzalimi, bukan membangun narasi yang tidak relevan dengan kondisi saat ini. Mengingat Presiden Jokowi dalam posisi baik-baik saja dalam menjalankan roda pemerintahan.

“Tidak perlu lagi dibela dengan cara yang relevan. Lebih baik pasukan ini membela rakyat yang benar-benar membutuhkan dukungan,” kata Deros, kepada awak media Minggu (15/9).

Baca juga:

Jokowi Bikin Landasan Agar Prabowo-Gibran Segera Lari Kencang Usai Dilantik

Deros menilai wacana apel akbar Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi menunjukan gerakan ini cenderung menciptakan ketakutan fiktif. Pasalnya, hingga saat ini Sukodigdo Wardoyo yang disebut jadi koordinatornya pun tak pernah tampil di publik.

"Jika Sukodigdo adalah sosok nyata, mengapa tidak ada kejelasan mengenai keberadaannya? Coba pihak yang punya otoritas cek e-KTP ada enggak itu namanya? Kalau enggak ada bisa jadi dugaan fiktif," kata Deros.

Apalagi, lanjut dia, narasi yang dibawa Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi terlihat seperti skenario politik untuk menciptakan ketegangan dan mengadu domba masyarakat.

“Sudah saatnya kita menatap ke depan dan melanjutkan apa yang baik dari pemerintahan Jokowi, serta memperbaiki apa yang kurang. Jangan biarkan politikus dan kelompok tertentu menambah keruh suasana dengan aksi-aksi yang tidak produktif,” tutup Deros. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan