Renault Akhiri Proyek Mesin F1, Alpine Beralih ke Mercedes untuk Musim 2026

Rabu, 02 Oktober 2024 - Ananda Dimas Prasetya

Merahputih.com - Renault resmi mengonfirmasi akan menghentikan operasinya dalam pengembangan mesin Formula 1 menjelang perubahan regulasi pada 2026.

Setelah spekulasi panjang tentang masa depan tim Perancis itu, Alpine yang merupakan sub-brand dari Renault, telah bernegosiasi dengan Mercedes untuk menggunakan mesin dari pabrikan Jerman tersebut.

Pabrik mesin Renault di Viry-Chatillon, Paris, akan diubah menjadi pusat teknik baru bernama Hypertech Alpine Centre, ungkap Motorsport, Selasa (30/9).

"Aktivitas Formula 1 di Viry, tidak termasuk pengembangan mesin baru, akan berlanjut hingga akhir 2025," demikian pernyataan resmi dari Renault.

Baca juga:

Pierre Gasly Bujuk Carlos Sainz Gabung Alpine

Hypertech Alpine Centre akan fokus pada pengembangan teknologi masa depan, termasuk Alpine Supercar, teknologi baterai, dan motor listrik.

Selain itu, Viry juga akan mendukung program Kejuaraan Ketahanan Dunia (WEC), Formula E, dan proyek Rally Raid untuk merek mitra.

Baca juga:

Jack Doohan, Anak Legenda MotoGP Mick Doohan Merapat ke Tim F1 Alpine untuk Musim 2025

CEO Alpine, Philippe Krief, menyatakan, “Menciptakan pusat Hypertech Alpine ini merupakan langkah penting untuk strategi pengembangan Alpine. Ini akan memperkuat posisi kami sebagai ‘bengkel inovasi’."

Langkah ini muncul di tengah protes dari staf Viry, yang menentang keputusan tersebut karena dianggap tidak dapat dibenarkan meskipun ada potensi penghematan biaya.

Baca juga:

Kursi Alpine Penuh, Karier Mick Schumacher Bakal Berakhir?

Namun, keputusan ini memungkinkan Alpine mengakses mesin yang lebih kompetitif dari Mercedes. Alpine juga berjanji seluruh karyawan di Viry akan tetap dipertahankan.

Sementara diskusi dengan Mercedes masih berlangsung, belum ada pengumuman resmi terkait kesepakatan masa depan antara kedua pihak. (waf)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan