Proses 'Gol Tangan Tuhan' di Piala Dunia Meksiko 1986

Jumat, 22 Juni 2018 - Zaimul Haq Elfan Habib

TRAGEDI Piala Dunia, 22 Juni 1986 pasti tidak akan pernah sirna dari ingatan publik sepabola Ingris. Bagaimana tidak, tepat 32 tahun lalu tim kesayangan mereka harus angkat koper berkat 'gol tangan tuhan' legenda Argentina, Diego Maradona. Kejadian ini terjadi pada perempatfinal Piala Dunia yang digelar di Meksiko.

Pertendingan tersebut dimenangkan Argentina dengan skor 2-1. La Abiceleste menang lewat 'brace' Mardona dengan proses yang memukau. Pada babak pertama, skor masih kacamata. Namun, 6 menit setelah paruh laga tepatnya pada menit 51 petaka datang menghampiri ingris.

Maradona mengoper bola ke Jorge Valdano dan terus berlari ke daerah penalti Inggris. Gelandang Ingris, Steve Hodge mencoba memotong bola, namun sayang bola justru mengarah ke daerah penaltinya. Peter Shilton selaku kiper Ingris harus berhadapan satu lawan satu dengan Maradona.

Maradona kala berhadapan dengan pemain belakang Ingris. (Foto/ AFP)
Maradona kala berhadapan dengan pemain belakang Ingris. (Foto/ AFP)

Postur badan Maradona yang terbilang kecil membuat para penonton kala itu mengira bahwa duel itu akan dimenangkan Shilton yang berpostur jangkung. Tak sesuai perkiraan, Shilton yang akan meninju bola kalah cepat oleh Maradona. Penyerang legenda Argentina tersebut dengan cepat menyundul bola dan mengarahkannya ke gawang Ingris.

Jika dilihat sekilas, memang gol yang diciptakan Maradona terlihat natural. Namun, sebenarnya saat menyundul tangan Maradona ikut campur dalam mengarahkan bola. "Gol itu terjadi berkat gabungan kepala saya dan bantuan tangan Tuhan," kata Maradona.

Ingris yang mengetahui hal itu langsung protes, tapi sayang Ali Bin Nasser wasit dari Tunisia yakin bahwa gol tersebut sah.

Berselang 4 menit saja, pencetak 'gol tangan tuhan' tuhan tersebut menambah keunggulan. Dengan permainan khas-nya, Maradona meliuk-liuk melewati 5 pemain bertahan Ingris dan kemudian mencetak gol. Argentina unggul 2-0. Pada menit ke-81, Pemain Inggris, Gary Lineker, sempat memperkecil ketinggalan.

Namun Argentina berhasil melaju ke semifinal dan bersua Belgia. Laga tersebut kembali dimenangkan lagi oleh tim Tango. Melaju ke final, Argentina bersua Jerman Barat dan keluar menjadi juara Piala Dunia 1986 di Meksiko. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan