Program Makan Gratis Berpotensi Sumbang Sampah Makanan, Bapanas Terapkan Food Lost dan Food Waste
Senin, 30 September 2024 -
MerahPutih.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut jika program makan bergizi gratis berpotensi menyumbang sampah makanan besar. Atas dasar tersebut Bapanas menerapkan Konsep Food Lost dan Food Waste.
Hal itu diungkapkan Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas RI, Nyoto Suwignyo dalam acara Peringatan The International Day of Awarness of Food Loss and Food Waste (IDAFLW) 2024 di Taman Pamedan Mangkunegaran Solo, Minggu (29/9).
Diketahui Persiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menerapkan program makan bergizi gratis, yang merupakan janji kampanye Pilpres 2024 akan mulai diterapkan pada 2025.
Berdasarkan Kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), selama kurun waktu dua dekade dari tahun 2000 - 2019, Indonesia telah membuang sampah makanan mencapai 23-48 juta per tahun, setara dengan 115 - 184 kilogram (kg) per kapita dalam satu tahun.
Tak hanya bermasalah bagi lingkungan, dari sisi ekonomi makanan yang terbuang ini memberikan kerugian sekitar Rp231 - 551 triliun per atau setara dengan kontribusi ke Produk Domestik Bruto sebesar 4%-5% per tahunnya. Jumlah tersebut harusnya bisa memberi makan 30% - 40% populasi Indonesia
“Kami telah meninjau sejumlah lokasi uji coba pelayanan makan bergizi gratis. Hasilnya dari lokasi produksi menyiapkan makanan program tersebut, pemborosan sampah pangan telah diperhatikan oleh tim teknis program makan bergizi gratis,” ujar Nyoto, Minggu (29/9).
Baca juga:
Hasil Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Tangerang Bakal Jadi Acuan
Lebih lanjut ia mengatakan, apabila tersisa makanan dan dikumpulkan kemudian dihitung perbandingannya dengan yang diberikan kepada siswa perlu dicermati.
“Pak Prabowo dan Gibran sebenarnya sudah memiliki lokasi-lokasi uji pelayanan makan bergizi gratis. Saya sudah tinjau. Salah satunya dan telah menerapkan konsep food loss (makanan hilang dari rantai pasokan sebelum mencapai konsumen) dan food waste (makanan yang baik dan layak konsumsi tetapi dibuang),” kata dia.
Pihaknya berharap terkait catatan data persentase boros pangan dalam program makan bergizi gratis tersebut, nantinya bisa menjadi pertimbangan untuk menekan angka pemborosan (sampah) makanan di Indonesia.
Baca juga:
Program Makan Bergizi Gratis Potensial Naikkan PDB 1,94 Persen
Dia menyebut pemborosan makanan yang terjadi di Indonesia bisa berimbas ke berbagai sektor termasuk impor. Atas dasar tersebut menyarankan agar pemerintah dan masyarakat harus sadar dan menggalakkan program moralitas pangan.
“Mudah-mudahan kalau ini terlaksana harusnya dari total jumlah kelompok sasaran pangan bergizi itu dan hampir semua menghabiskan makanan. Karena kita gerakan dengan gerakan moralitas pangan, insyaallah akan lebih bermanfaat dan menekan pemborosan makanan di Indonesia," kata dia
Baca juga:
DKI Bakal Koordinasi dengan Badan Gizi Nasional Laksanakan Program MBG
Guna menekan sampah makanan di Indonesia mencapai 30 persen per tahun, Bapanas juga telah menyusun sejumlah rancangan termasuk draft peraturan pemerintah untuk menekan pemborosan pangan.
“Kami mendorong pemerintah untuk menyusun aturan Perpres serta tata kelola baik sebagaimana peta jalan Lost dan Food Waste. Ini untuk menekan sampah makanan di Indonesia,” tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)